Psikologi

Bahagia itu sederhana

Mendengar isteri cerewet di rumah , berarti aku masih punya isteri.
Mendengar suami masih mendengkur di sebelahku berarti aku masih punya suami.
Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya ibu & ayah.
Merasa letih dan jemu menasihati anak nakal, berarti aku masih punya anak yang mewarnai hidupku.

Merasa letih setiap malam selepas bekerja , itu berarti aku masih mampu bekerja keras.
Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah , itu berarti aku punya teman.
Pakaianku terasa agak sempit , itu berarti aku makan cukup.
Mencuci dan menyetrika timbunan baju , itu berarti aku memiliki pakaian.

Membersihkan halaman rumah , mengepel lantai , itu berarti aku memiliki tempat tinggal.
Mendapatkan banyak tugas pekerjaan itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya.
Mendengar bunyi klakson itu berarti aku masih bisa mendengar.
Mendengar kicau burung di pagi hari , itu berarti aku masih hidup.

Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari.
Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini , karena secara tidak sadar aku masih memiliki sahabat dan keluarga yang peduli padaku.

Seseorang yang peduli tentang aku telah mengirimkan nya kepadaku.

Dan karena aku peduli tentangmu maka aku mengirimkannya juga kepadamu.
Berhenti mengeluh dan bersyukurlah.
Bersyukur dalam setiap keadaan meski tak Hbada alasan untuk bersyukur sekalipun.
Ayo kita sama2 mencoba untuk bersyukur walau keadaan tak seperti apa yang kita harapkan sebab ada hikmah dibaliknya.

Jangan menunggu bahagia baru bersyukur, tapi bersyukurlah maka kau akan bahagia. Awali hari ini dengan senyuman. Semoga segala aktifitas kita semua bermanfaat. (Suhirto M; dari grup WA-BPTg)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close