Rumah Gala2 Mahabharata di Lembongan
Tidak ada yang kebetulan. Kata bijaksana dari cendekiawan untuk menerangkan semua telah diatur oleh kehendak Tuhan. Demikian pula Goa gala-gala (underground house) yang ada di Pulau Lembongan kemunculannya bukan karena kebetulan semata.
Betapa tidak? Pembuat sekaligus arsitektur rumah bawah tanah Gala-gala yang ada di desa Lembongan bernama Mangku Byasa. Seperti diketahui Bhagawan Byasa adalah pengarang epos besar mahabharata. Demikian pula Mangku Byasa yang kita sedang ceritakan ini
Juga seorang dalang wayang yang juga membangun rumah bawah tanah Gala-gala terinspirasi cerita Mahabharata. Namanya sama, yang satu pengarang agung mahabharata dan catur weda sedangkan yang satu adalah Jero Mangku Dalang yang terinspirasi mahabaharata untuk membangun Goa gala-gala.
Epic Dibalik Goa Gala-gala
Cerita Mahabharata menginspirasi Mangku Byasa, ketika Panca Pandawa yang rencananya akan dibunuh dengan membakar tempat Pandawa menginap. Widura yang tahu rencana pembunuhan Panca Pandawa oleh Korawa itu mengutus seorang ahli untuk menggali terowongan sehingga bisa meloloskan Pandawa dari rencana pembunuhan keji itu.
Dari cerita ini Mangku Byasa (akrab dipanggil Pan Kerti) membuat rumah bawah tanah yang diberi nama Goa Gala2 sesuai dimensi cerita mahabharata itu. Ketika tim Nusa Penida Post (Grup Nusa Penida Media) ke Lembongan (26/3), I Wayan Suarbawa, salah satu cucu dari Mangku Byasa menceritakan :
Rumah bawah tanah yang sering dikunjungi wisatawan bukan pertama dibangun kakeknya. Ia mengatakan kakeknya lebih dahulu membuat Goa gala2 di dekat Dream Beach. Rumah bawah tanah ini memilki satu pintu masuk dengan tiga buah sumur yang ada di sekitarnya.
Rumah bawah tanah yang belum diketahui orang ini dipenuhi semak belukar dan tidak terurus. Di atas rumah bawah tanah itu ada pahatan di batu prasasti bertuliskan “Rumah bernama Rawan Kembang Pak Kerti Selesai tanggal 22/1/1962.” Prasasti ini seolah bercerita nama rumah bawah tanah ini sekaligus waktu penyelesaiannya.
“Goa gala2 identik dengan mahabharata tersembunyi ini ke depannya ditata, mengingat jalur jalan ke sana bagus. Kakek membangun rumah bawah tanah yang sekarang dikunjungi para wisatawan yang lebih luas. Jadi sebenarnya ada dua rumah bawah tanah yang dibangun, terang Suarbawa.”
Struktur dan Desain Artistik
Goa Gala-gala yang jadi destinasi wisata utama di Lembongan tampak ditata dengan rapi tanpa menghilangkan keasliannya. Terlihat plank bertulis Goa gala-gala, foto jadul sang arsitek Mangku Byasa, dan sekelumit cerita tentang underground house yang berbahasa Inggris.
Luas tanah 4 are dengan 3 buah pintu masuk ke Goa gala2. Di area ini terdapat satu sumur, pelinggih, dan dua bangunan seperti rumah adat. Rumah adat ini dijadikan tempat memajang kain2 endek dan cepuk Nusa Penida. Bangunan yang satunya digunakan untuk duduk lesehan bagi pengunjung.
Wayan Suarbawa mengajak Nusa Penida Post masuk ke Goa Gala2 menyaksikan lebih dekat keistimewaannya. Sambil masuk Goa gala2, Suarbawa bercerita Goa Gala2 dibuat menggunakaan banyak kotoran sapi. Kotoran sapi itu dibakar untuk memanaskan batu kapur dengan tujuan agar batu kapur mudah dipahat dan dibentuk.
Menelusuri Goa Gala2 kedalaman 7 meter ini, menakjubkan. Ada ruangan2 berfungsi beda2. Ada dapur, sumur, ruang tidur, tempat meditasi, ruang tamu dan yang lebih unik ditunjukkan oleh Wayan Suarbawa yang jadi guide kami bahwa ada suatu tempat diberi nama Sungai Yamuna dan Sungai Gangga.
Di sana juga ditemui pahatan2 dinding ruangan menyerupai bentuk gajah. Berdasar keterangan dan prasasti , Mangku Byasa membuat Goa Gala2 itu seorang diri 11 tahun yaitu 1961 sampai 1972. Sebuah mahakarya yang patut dihargai karena mengangkat nama Lembongan dan Nusa Penida.
Goa Gala2 jadi situs warisan cagar budaya dari Mangku Byasa hingga jadi tujuan utama wisatawan. Selain itu wisatawan yang berkunjung ke Lembongan juga bisa mengunjungi keindahan pantai dengan pasir putih dan hutan mangrove-nya. (Yan Su; http://www.nusapenidamedia.com/goa-gala-gala-mahabharatatersembunyi-di-lembongan/)-FatchurR