Psikologi

Hadiah terbaik itu berupa pengampunan

Nelson Mandela dipenjara 27 tahun oleh lawan politiknya. Dia dia sering disiksa oleh sipirnya, dan pernah digantung, kepala terbalik dan dikencingi. Dia berkata: “Tunggu saatnya.” Ketika Mandela keluar dari penjara dan jadi Presiden Afrika Selatan, hal pertama dia minta pengawal pribadinya cari sipir itu.

Pengawalnya langsung menangkap dan membawa sipir itu ke hadapannya. Sipir itu ketakutan, ia kira Mandela akan balas dendam, menyiksa dan memenjarakan, namun Nelson merangkul dan berkata, Hal pertama yang ingin saya lakukan ketika menjadi Presiden adalah mengampunimu.

Dia tidak dikuasai kebencian atau niat untuk balas dendam terhadap lawan2 politiknya dulu, memenjarakan sipir yang dulu menghina dan menyiksa dirinya. Mandela mengajarkan bagaimana membalas kejahatan dgn kebaikan, kebencian dengan kasih.

Apa yang akan kita lakukan saat kita dilukai seseorang dan kini kita berkesempatan membalas dendam? Maukah kita ampuni? Seberapa luas dan lapang hati kita? Dalam buku pengampunan dikatakan: Memaafkan tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu, namun akan melapangkan jalan kita ke masa depan.

Kebencian dan sikap tidak mau mengampuni itu menutup jalan untuk masa depan kita sendiri, dan menutup pintu berkat kita. Pengampunan adalah hadiah terbaik yg bisa kita berikan pada diri kita sendiri. (http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/index.php/2016/07/11/belajar-mengampuni-dari-seorang-nelson-mandela/)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close