Viva.co-‘Tua di jalan’ jadi kata menyebalkan warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi saat macet. Akibatnya inefisiensi waktu, biaya, dan tenaga. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) diharap bisa mengatasinya.
Tugas BPTJ sebagai dirigen mengoordinasikan komponen2 dalam sistem transportasi se-Jabodetabek. BPTJ akan mengelola kewenangan transportasi di 5 wilayah di Jabodetabek. Kebijakan2 mengatasi kemacetan butuh dukungan kebijakan dari daerah2 penyangga.
VIVA.co.id, sempat mewawancara plt Kepala BPTJ Bambang Prihartono. Berikut petikannya.
Apa tugas BPTJ Jabodetabek?
Lembaga di bawah Kemenhub ini ditugaskan mengelola transportasi Jabodetabek. BPTJ memberi solusi masalah transportasi Jabodetabek. BPTJ mengoordinir kewenangan transportasi Jabodetabek.
Kebijakan dalam waktu dekat?
BPTJ bicara pengaturan jalan termasuk tol Jakarta-Cikampek. Mengatasi macet di Jakarta-Cikampek, dan ada 17 titik kemacetan di stasiun2 di Jabodetabek. Yang aktual ganjil-genap kendaraan di tol Jakarta-Cikampek khususnya dari pintu tol Bekasi Timur hingga Cawang, Jakarta Timur pp. Kebijakan ini darurat, dan rencana implementasi digodok lintas lembaga.
Kenapa harus genjil?
Kami contoh penerapan DKI, ternyata berhasil mengurangi kepadatan di jalan2 protokol. Bekasi dulu, karena wilayah ini emergency direkayasa lalu lintas, kepadatannya tiap hari dan banyak inefisiensi.
Teknisnya Ganjil genap ini?
Ganjil genap di tol Jakarta-Cikampek itu di pintu tol Bekasi Timur dan Barat. Dari tol Bekasi dijegat ganjil -genap, dan dari arah Cikampek-Jakarta boleh lewat. Tak ada pencegatan, tapi dicegat di pintu tol sebelum masuk. Ini remetering dan di luar negeri digunakan operator2 tol. Jika jalan tol penuh dan tak bergerak ditutup, dan di sini bisa masuk semua.
Kendaraan sebaliknya dari Jakarta-Cikampek?
Penerapan itu akan diterapkan pada pintu2 tol dalam kota Jakarta yang mengarah ke tol Cikampek. Tapi yang masuk tol dari Serang, bandara atau Bogor tidak akan terkena penerapan itu.
Petugas yang melaksanakaan kebijakan ini?
Pelaksananya Polri mencontoh pelaksanaan operasi Mudik Lebaran 2017. Kewenangan dan korlap di kakorlantas Polri. Kebijakannya di Kemenhub / BPTJ. Sarana prasarana jalannya tetap di Jasa Marga.
Bisa diterima masyarakat?
Ada pro-kontra. Kami mensosialisasikan dan hasil survei oleh media2. Hasilnya kini warna hijau, masyarakat tak masalah bila itu diterapkan. Semua perhitungan matang dan masyarakat tak terbebani. Ke depan ada opsi2 implementasinya. Pertama bila disetujui Menhub, kami uji coba. Langkah ini bisa lihat kekurangan2 agar bisa segera dibenahi.
Apakah Pemerintah menyiapkan moda transportasi pengganti?
Karena mulai Bekasi yang trafik terbesar, disiapkan bus2 khusus, dari pintu tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat. Bus itu disiapkan jalur khusus di tol pakai bahu jalan Bekasi-Cawang dan sebaliknya. Kebijakan ganjil-genap dan mengganti ke bus, akan ada perpindahan 2.000 mobil / hari. Tambahan bus ini 60 unit. Nantinya ambil rute Bekasi Barat ke Bundaran HI dan Bundaran Senayan ke Bekasi Barat.
Bus tersebut seperti TransJakarta?
Kebijakan ini beda, kami tambah dari yang ada. Bus premium, bukan TransJakarta. Bus dilengkapi fasilitas baru : AC, Wifi internet, fasilitas charger untuk HP dan busnya lebih bagus dari di Singapura.
Dimana masyarakat bisa mengakses bus?
Dari Bekasi Barat, disiapkan bus di lokasi yang ada parkir besar di Stadion Bekasi. Lokasi ini karena dapat menampung ribuan kendaraan, dan itu mudah diakses penumpang yang pindah moda transportasi.
Pengelolaan parkir yang beralih ke transportasi umum?
Untuk pengelolaan parkir, tentu kami akan siapkan bersama Pemda di Stadion Bekasi. Di sana akan ada pengelola kantong2 parkir dan bagus, sebab di sana tidak terlalu ramai di hari2 kerja.
Kebijakan ganjil genap akan diperluas?
Semua akan diterapkan: Kota Tangerang dan Depok. Bekasi dulu karena terparah macetnya dan ada pembangunan infrastruktur lain, sehingga membuat jalur makin sempit dan padat.
Ada rencana lain yang akan diterapkan?
Kini Pemda DKI melakukannya: Pengaturan pengendara sepeda motor di jalur2 protokol, ini diharapkan bisa mengatasi kepadatan. Dan jangka panjang ada penerapan di sejumlah kota besar, mengalihkan ke transportasi umum. (Dusep Malik)
Monggo lengkapnya klik aja : (http://m.viva.co.id/indepth/wawancara/950297-ganjil-genap-di-tol-sudah-darurat)-FatchurR
