Kata Prof Korea-Durian terenak itu Indonesia
(travel.kompas.com)-Sulit ketika harus menentukan mana durian terbaik di negeri yang kaya akan ragam durian di Indonesia. Namun profesor asal Korea yang mencintai durian Indonesia ini berpendapat unik. Eje Kim (46), ahli geologi dari Seoul National University.
Sejak 1997 ia mengunjungi negara2 ASEAN untuk penelitiannya, sembari berburu durian. Hingga kini sudah 100 kota di Indonesia dikunjungnya. Indonesia negara terakhir yang ia jelajahi potensi duriannya. Saking banyaknya ragam durian, ia tak berpindah ke lain negara untuk cari durian lagi. Kim mengunjungi kota2 dari Aceh hingga Papua, tapi ia merasa belum semua jenis durian ia coba.
Ia pun menambatkan hati pada durian Indonesia karena kelezatan alami yang masih terjaga. Tidak banyak rekayasa generik, tak meggunakan pestisida, bukan untuk produksi massal, hal2 itu jadi alasannya memilih durian Indonesia.
“Durian Indonesia alami, banyak di hutan2 yang enak. Seperti wine terbaik yang asal perkebunan kecil, bukan industri massal yang di rekayasa”. Dari keberagaman itu, manakah durian yang menurutnya paling nikmat?
“Durian dan orangutan itu saling menyatu. Mencari durian terbaik, maka lihatlah orangutan saat memilihnya,” tutur Eje Kim kepada KompasTravel, saat peluncuran buku “Happy Yummy Journey”, di Gramedia Central Park, Jakarta (10/2/18).
Menurutnya durian di tengah hutan, tempat orangutan masih hidup alami dan memakan durian, itulah yang terbaik. Orangutan bisa memilih mana durian yang belum tercemar, yang matangnya pas, dengan kadar nutrisi yang masih baik.
“Pemilih durian yang terbaik ialah orangutan, ia bisa lihat durian yang masih sehat, alami, nutrisinya baik, di tengah iklim yang baik, dan pasti rasanya nikmat, yummy!” tuturnya. Ia pernah menemukan durian terenak itu di Hutan Tangkahan, Kalteng. Saat itu ia bersama anak laki2nya yang maniak durian, berburu ke tengah hutan, bersama warga sekitar.
Mereka temukan orangutan2 berpesta durian, setelah hujan. Beberapa durian jatuh di tanah, sedang yang lain dipetik langsung oleh orangutan tadi. Saat dicicipi rasa duriannya, ia terkejut. “Amat nikmat, yummy!” ungkap Eje yang baru saja mengeluarkan buku tentang petualangan duriannya.
Durian lain seperti petruk, medan, dan lainnya menurutnya juga enak. Hanya kealamian buah amat berpengaruh menurutnya terhadap kenikmatan. “Durian medan itu bagus, tapi mereka baik untuk penjualannya, produksi masal. Kalau terbaik ada di hutan, tempat orangutan” tutupya.
Serangkaian pengalamannya berburu durian di negara2 ASEAN itu, ia tuliskan ke buku yang sudah diterjemahkan dalam beberapa bahasa. Dengan judul “Happy Yummy Journey”.
Eje Kim menunjukkan kebahagiaan bisa hadir melalui hal2 sederhana dengan makan durian atau melihat orang lain bahagia. Sebagaimana dialaminya ketika bertemu orang2 di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia.
Buku “Happy Yummy Journey” tersedia di toko2 buku dan toko buku online di Indonesia. Buku yang dicetak berwarna ini bisa didapat dengan Rp 115.000. (Muhammad Iezal Adikurnia; I Made Asdhiana; Bahan dari : (http://travel.kompas.com/read/2018/02/17/130700927/ini-durian-terenak-indonesia-versi-profesor-korea)-FatchurR