Kenapa Indonesia dan Inggris pilih Setir kanan
(bbc.com/Indonesia)- Salah satu pertanyaan yang banyak diajukan ke warga Inggris : Mengapa setir mobil di negara ini berada di sisi kanan, sementara setir mobil2 di Eropa daratan di sisi kiri?
Ternyata, asal-usul setir kanan terkait kebiasaan ketika Inggris di bawah kekuasaan Romawi.
“Hampir semua orang beraktivitas dengan tanan kanan. Mereka biasa mengendalikan kuda dengan tangan kiri dan bawa senjata dengan tangan kanan. Itu ideal untuk bertempur,” jelas Stephen Laing, kurator di Museum Transportasi Inggris di Warwickshire. “Tentara Romawi berbaris di sisi kiri jalan dan konvensi ini berlaku (di Inggris) hingga sekarang”.
Kebiasaan melaju di sisi kiri jalan dimasukkan ke UU jalan raya yang disahkan (1835) dan aturan ini diterapkan ke wilayah2 koloni Inggris, kata penulis transportasi, Giles Chapman. “Aturan ini diekspor ke Jepang . Para insinyur Inggris merancang kereta yang didesain untuk dikemudikan di sisi kiri. Akibatnya, muncul aturan yang mewajibkan berkendara di sisi kiri,” urai Chapman.
Dengan berada di sisi kiri jalan, maka dengan sendirinya posisi setir di sebelah kanan. Selain Inggris dan Jepang, yang mengadopsi setir kanan : Indonesia, Australia, dan Malaysia. Warga Australia dan Malaysia mengemudi di sisi kanan karena pengaruh Inggris. Tapi Indonesia?
Berdasar situs World Standards, penjajah Belanda pertama mengenalkan kemudi di sisi kanan ke warga Hindia Belanda (Indonesia). Ketika Napoleon dari Prancis menjajah Belanda, kerajaan itu mengubah haluan kemudi ke sisi kiri.
Tapi, perubahan haluan itu tidak diikuti wilayah jajahannya (Hindia Belanda dan Suriname). Itu bertahan pada Perang Dunia II lantaran Jepang menjajah Indonesia mengemudi di sisi kanan. Karena itulah warga Indonesia hingga kini tetap mengemudi di sisi kanan.
Mengubah dari kanan ke kiri
Tapi mengapa negara2 lain, seperti AS dan negara-negara Eropa daratan, memilih sistem setir kiri? Alasan yang biasanya disampaikan, kebiasaan ini berasal dari zaman ketika sapi2 dimanfaatkan untuk menarik pedati di Amerika. Penjelasan ini ada benarnya, kata penulis Fraser McAlpine.
Ia jelaskan akhir 1700-an, pedati yang ditarik 2 kuda populer dan biasanya kusir atau sais duduk di sisi kiri karena ia perlu tangan kanan untuk memegang cemeti dan mencambuk kuda. Cara terbaik bagi pedati melewati pedati2 lain dengan berada di sisi kanan jalan dan kebiasaan tak berubah ketika moda transportasi beralih ke mobil.
Tapi melaju di sisi kiri atau kanan jalan tak permanen. Swedia mengganti sistem setir kanan ke kiri (1967) yang mendorong pemerintah Inggris mengkaji kemungkinan beralih ke setir kiri (1969). Tapi diputuskan mengubah sistem terlalu mahal dan wacana setir kiri di Inggris tak diterapkan. Diperkirakan ongkos mengubah sistem sekitar £264 juta, setara dengan £4 miliar dengan nilai uang pada 2018.
Menurut kurator museum transportasi, Stephen Laing, tak ada kemungkinan bagi Inggris beralih ke sistem setir kiri. “Semua infrastruktur didesain menyesuaikan sistem setir kanan. Saya tak melihat Inggris akan mengubahnya di masa depan,” kata Laing. Kementerian Transportasi mengatakan mengubah sistem menjadi setir kiri bukan menjadi prioritas pemerintah saat ini. (Bahan dari : (http://www.bbc.com/indonesia/majalah-43032471)-FatchurR