Toleransi Beragama di Kota Syariat
(regional.kompas.com)- LHOKSEUMAWE, Tiga rumah ibadah berdiri megah di Desa Pusong, Kec-Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Gedung itu dibangun puluhan tahun lalu dan berdampingan, yaitu satu wihara dan dua gereja. Satu gereja Protestan HKBP dan Gereja Methodis Indonesia (GMI).
Tak jauh dari rumah ibadah itu ada masjid di Pusong. Letak ketiga rumah ibadah itu di sudut kota. Saban akhir pekan, jemaat berdatangan ke sana. Tak ada pengamanan khusus, mereka bisa khusuk beribadah tanpa khawatir. Affandi Chandra, salah satu pengurus wihara Lhokseumawe, mengatakan, toleransi beragama di daerahnya sangat tinggi.
“Bahkan kalau kita perayaan waisak atau tahun baru, itu masyarakat muslim membantu. Mereka bantu kita agar nyaman, sepeda motor kita diamankan, ini sudah puluhan tahun” katanya (12/9/17). Perlakuan yang sama ketika umat kristen melaksanakan ibadah pada Minggu di dua gereja itu. Mereka tak pernah mengalami gangguan apa pun.
“Di sini muslim nyaris 100%. Menerapkan syariat Islam, tak ada pergesekan antar-pemeluk agama di sini,” terang ketua bidang pendidikan Vihara Lhokseumawe itu. Di Lhokseumawe tercatat 240 kepala keluarga pemeluk agama Buddha. Hamdan, salah satu umat kristiani di Lhokseumawe merasakan tak ada kendala apa pun saat melakukan ibadah di gereja.
“Kita ini bersaudara”. Dia menceritakan, ketika kerusuhan Mei 1998 pecah, tak ada satu pun warga non muslim diganggu. “Gereja kami utuh, tak ada yang merusak dari dulu sampai kini,” katanya. Data dari BPS Lhokseumawe menyebutkan total penduduk kota itu sebanyak 205.462 jiwa dengan rinican pemeluk agama Islam 203.783 jiwa, Katolik 185 jiwa, Buddha 718 jiwa dan Hindu 10 jiwa.
Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya menyebut, toleransi umat beragama di sini tak perlu diragukan lagi. “Kalau kita masih berbicara perbedaan, maka itu tak akan selesai2. Dari zaman konflik dulu sampai sekarang masyarakat pemeluk agama selalu rukun dan damai di kota ini,” katanya.
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul “Melihat Toleransi Beragama di Kota Syariat Islam…”, Penulis : Kontributor Lhokseumawe, Masriadi ; Farid Assifa; Bahan dari : https://regional.kompas.com/read/2017/09/12/18482451/melihat-toleransi-beragama-di-kota-syariat-islam)-FatchurR *