Keunikan Ragam Batik Jawa Barat
(mahligai-indonesia.com)- Batik wilayah Jabar belum setenar motif batik yang dihasilkan dari wilayah Jateng. Padahal, batik2 khas di Jabar seperti, batik Tasikmalaya, batik Ciamis dan batik Garut, memiliki sejarah panjang dalam karya olah batik di bumi Priangan.
Batik Jabar berkembang di 23 kota dan kabupaten. Berdasar hasil survei Yayasan Batik Jabar, tercatat ada 300 pengusaha dengan lebih dari 6.000 pengrajin batik di Jabar. Batik Cirebon terbanyak produksinya. Berikut, kita kenali keunikan ragam batik dari tiga daerah di bumi Priangan: yakni batik Garutan, batik Tasikmalaya, dan batik Indramayu.
1-Batik Indramayu
Ciri utama batik Indramayu ialah pemakaian warna merah mengkudu, coklat kemerahan, dan biru indigo dengan latar warna krem. Komposisi warna yang kontras antara warna latar dan warna motif utama jadi ciri batik Indramayu. Warna batiknya, seperti umumnya dari daerah pesisir, beragam warna dengan komposisi cerah, segar dan dinamis.
Motif batik Indramayu menggambarkan unsur flora dan fauna, yang jadi ciri khas alam pesisir seperti ikan, udang, bunga, daun, akar, dan jenis burung2 seperti terlihat pada corak Lokcan yang bermakna ‘sutera biru’. Salah satu ciri khas batik Indramayu itu susunan motif non geometris yang menyebar dinamis dan atraktif memenuhi sehelai bidang kain.
2-Batik Tasikmalaya
Warna yang kerap diaplikasikan di batik Tasikmalaya itu merah, biru kehijauan, dan hitam. Tak seperti daerah lain, penerapan dan penggunaan motif batik Tasikmalaya tak berdasar status sosial atau kedudukan seseorang. Sentra batik di Kabupaten Tasikmalaya terdapat di Sukapura, Kec- Sukaraja.
Ragam hias dan warna batik klasik Tasikmalaya dapat pengaruh kuat dari batik Solo-Yogya. Diantaranya ragam hias Rereng (dari kata Lereng bahasa Jawa) dan Kawung dengan pewarnaan krem, coklat, dan hitam. Selain itu, ragam motif batik Tasik kental mendapat pengaruh dari Pekalongan, melalui penerapan corak flora dan fauna yang digambarkan secara naturalis dengan pewarnaan cerah.
3-Batik Garut
Daerah sentra pembatikan di Garut : di Jalan Papandayan dan Kampung Sisir. Ragam hias batik Garut itu naturalis dan banyak mengambil inspirasi motif dari dunia flora, fauna, dan alam. Selain itu ragam motif batik Garutan dipengaruhi motif batik Solo, Yogya, Cirebon, Indramayu, Pekalongan, dan ragam hias motif dari Cina.
Motif2 itu diolah dengan gaya dan selera masyarakat Garut. Pengaruh motif dari Solo dan Yogya antara lain motif parang (lereng), diolah oleh para pembatik Garut dalam berbagai variasi; diantaranya Lereng Adumanis, Lereng Suuk, Lereng Calung, dan Lereng Daun.
Warna gumading atau warna putih kekuning-kuningan menjadi warna khas latar batik Garut. Warna latar lain yang biasa digunakan adalah biru tua dan merah tua. (Bahan dari : http://mahligai-indonesia.com/ragam-busana/mengenal-keunikan-ragam-batik-khas-jawa-barat-2597)-FatchurR *