Opini dan sukses bisnis

Limbah Kertas Jadi Bisnis Berkelas(3/3)

(ekonomi.kompas.com)- Perkenalkan produk Daur ulang secara Online

Gaji 2 karyawan Rp 2 juta. “Karyawan tetap tak usah banyak2, 2-3 orang saja. Kalau ada orderan banyak, baru pakai tenaga borongan,” ujar Joko. Strategi pemasaran Dia sarankan, memperkenalkan produk kertas daur ulang secara online di situs internet. “Saya dulu hanya ditulis profil usahanya dan menampilkan produk2 dan mencantumkan no. telepon. Satu per satu pelanggan datang” jelas Diana.

 

Dengan pamer produk2 di internet, calon konsumen dari penjuru dunia bisa mengaksesnya. “Kini, yang ramai pasar di luar Pulau Jawa. Biasanya dijual kembali”. Selain memasarkan online, Dicka aktif ikut bazar atau pameran produk. Dengan aktif pamer produk di bazar ini, produk akan makin dikenal. “Saya dulu ikut bazar di kampus2.

 

Dari situ produk saya dikenal dan ada pesanan suvenir. Sampai kini, kampus itu masih langganan,” papar Dicka. Selain itu, coba cari rekanan bisnis. Misalnya, toko2 kerajinan. Di tempat seperti itu Anda bisa titip barang produksi. “Ada 5 toko yang saya titipi. Ada toko kerajinan, dan toko batik,” kata Joko. Biasanya, menembus toko2 itu tak terlalu sulit asal barang yang kita tawarkan layak jual dan harga kompetitif.

 

Ketika titip barang di toko orang lain, Anda harus rajin menengoknya. Ini guna memperhatikan besarnya minat pasar terhadap produk yang ditawarkan. Tujuan lain untuk memperbaharui jenis barang dan membangun kepercayaan dari si pemilik toko.

 

Menawarkan produk pendamping, dia sarankan, seiring perkembangan bisnis produk dari kertas daur ulang Anda, bila bisnis berjalan, ada baiknya Anda mulai menawarkan produk jenis lain yang dibutuhkan pasar. “Ini untuk mendongkrak pendapatan” kata Joko.

 

Ambil contoh : Setelah menitipkan produk berbahan baku kertas daur ulang di toko batik, dia menangkap peluang lain, yaitu permintaan kemasan batik. Joko menawarkan tas berbahan kertas dengan desain yang disesuaikan karakter toko batik itu. Hasilnya, pesanan pembuatan tas kertas ini tak kalah ramai dibanding pesanan produk2 berbahan kertas daur ulang.

 

Diana mencoba menawarkan produk lain, seperti lilin hias. “Ini konsumen juga punya pilihan belanja” katanya. Jika tekun menjalani usaha ini, berkah lain siap menanti Anda yang eksis dan sukses. Dia menjalankan usaha ini sejak 2000. Kini, sering dapat tawaran memberi pelatihan proses pembuatan kertas daur ulang dan produksi barang dari kertas daur ulang.

 

Jadi mentor pelatihan tak gratis. Honornya penambah uang saku. Anda tertarik?

(Artikel ini tayang di Kompas.com; berjudul “Mengemas Limbah Kertas Jadi Bisnis Berkelas”, Fransiska Firlan/Kontan; Erlangga Djumena; Bahan dari : https://ekonomi.kompas.com/read/2011/07/15/09003278/Mengemas.Limbah.Kertas.Jadi.Bisnis.Berkelas)-FatchurR * Tamat……..

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close