Hubungan Kesehatan Fisik dan Pikiran
Anda gampang terkena influenza saat kondisi psikis anda lelah karena stress? Atau merasa radang tenggorokan sembuh lebih lama meski minum antibiotika yang tepat? Atau tensi darah anda tiba2 tidak karuan karena cemas? Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, karena tubuh dan pikiran kita saling berkaitan.
Pikiran berperan secara positif dan negatif dalam mempengaruhi kesehatan. Pola fisiologis tubuh berperan pada emosi kita. Kesehatan tubuh bukan hanya disebabkan respon tubuh, namun efekĀ hubungan tubuh dan pikiran. Pikiran dan emosi termanifestasi dalam tubuh. Contoh, ingatan dan emosi bahagia membuat Anda rileks dan ringan.
Situasi menjengkelkan atau pikiran buruk bisa membuat Anda merasa tegang, jantung berdebar cepat atau muncul keringat dingin, membuat daya tahan tubuh anda terhadap penyakit menurun.
Situasi yang Dapat Menimbulkan Stres Emosional :
Peristiwa dalam hidup bisa positif dan negatif. Kadang, situasi buruk lebih banyak menyebabkan emosional. Ada peristiwa2 yang menimbulkan emosi negatif. Pemicu emosi negatif bisa hal2 kecil seperti bertengkar teman, macet di jalan, atau kehilangan barang. Namun beberapa situasi lebih ekstrim, dan dapat menyebabkan kesedihan, kecemasan, dan stress.
Berikut peristiwa2 yang menyebabkan stress emosional:
a-Kematian atau perpisahan orang yang dicintai; atau Bercerai/putus dalam hubungan percintaan
b-Dipecat dari pekerjaan atau Tekanan dalam pekerjaan
c-Menderita penyakit kronis atau kecelakaan
d-Masalah keuangan
Hubungan Pikiran dan Tubuh / Mind and Body Connection:
Situasi stress ringan bisa tidak menimbulkan gejala fisik. Situasi stress bisa termanifestasi tubuh dengan kadar ringan seperti tangan dingin, tegang atau lelah. Stres, emosional berulang dan ekstrim dapat termanifestasi jelas dalam gejala fisik.
Berikut manifestasi fisik yang muncul karena emosional:
- Perubahan nafsu/selera makan, kehilangan nafsu makan atau lebih sering makan dibanding biasanya.
- Masalah pencernaan. Bisa diare atau konstipasi. Yang muncul bisa maag / kelebihan asam lambung.
- Nyeri dada, sulit bernapas atau pola debar jantung tidak teratur.
- Mulut dan tenggorokan kering.
- Lemah dan lelah terus menerus, bahkan setelah tidur dengan waktu cukup.
- Keringat berlebihan, terutama di telapak tangan.
- Leher kaku dan nyeri yang tidak bisa dijelaskan, khususnya di punggung, kaki, dan otot lain.
- Sakit kepala dan migraine atau Tekanan darah tinggi / rendah.
- Insomnia, mimpi buruk, masalah tidur atau lebih banyak tidur siang hari.
- Minat seksual menurun hingga disfungsi ereksi.
- Mual dan muntah.
- Berat badan menurun atau naik dengan drastis.
- Sistem pertahanan tubuh menurun.
Hubungan Pikiran dan Tubuh itu alasan dibalik gejala2 fisik itu.
Stres emosional jelas menimbulkan masalah fisik. Hubungan tubuh dan pikiran bisa beda tiap orang. Sejauh mana manifestasi fisik muncul berbeda dari satu orang ke orang dan tergantung pada seseorang itu menghadapi masalah.
Dua orang bisa bermasalah sama, mungkin seorang bergejala fisik sakit perut dan tekanan darah tinggi. Orang lain mungkin sedih namun tetap sehat fisik.Ā Cara kita mengatasi stress emosional berperan pada hubungan Tubuh dan Pikiran. Karena itu, penting mempelajari cara efektif mengatasi stress dan memperkuat kesehatan emosional Anda.
Tips Hubungan Tubuh dan Pikiran:
Anda dapat mencoba meningkatkan dan memperkuat kesehatan mental, fisik, dan emosional, khususnya situasi stress yang ekstrim.
1-Sadar terhadap kondisi emosi Anda.
Sadar terhadap emosi Anda itu kunci awal mempertahankan kesehatan emosional. Mengenali emosi Anda dan paham hal yang melatarbelakanginya, Anda identifikasi penyebab munculnya perasaan sedih, stress, dan cemas. Anda dapat menjaga kesehatan emosional Anda.
2-Belajar Mengekspresikan Emosi Anda secara Layak. Banyak orang memendam perasaan negatif, namun hal ini bisa memperburuk hubungan Tubuh Pikiran. Jika Anda sedih, stress, atau cemas yang menyebabkan masalah fisik, menyimpannya bisa membuat kondisi Anda lebih buruk.
Mengekspresikan emosi kita itu hal yang baik, selama dengan cara tepat. Berbicara/curhat ke teman atau anggota keluarga yang Anda percaya jika ada hal mengganggu, jadi salah satu sarana penyaluran emosi, khususnya bila masalah itu juga melibatkan mereka.
Anggota keluarga/teman kita belum tentu mampu membantu mengatasi perasaan dan emosi yang Ada dengan tepat. Dalam situasi ini, tanyalah pada orang di luar situasi itu (dokter keluarga, konselor, psikolog, penasehat agama) untuk masukan dan dukungan Anda meningkatkan kesehatan emosional.
3-Belajar untuk Rileks. Relaksasi menyeimbangkan kehidupan emosional. Anda bisa pilih teknik2 relaksasi : Bernapas lebih dalam, meditasi, dan OR ringan. Ada yang bisa rileks dengan spa atau pijat, berkaraoke bersama keluarga. Ini mungkin berguna untuk anda: menjaga hobby tetap berjalan di tengah kesibukan anda. Hobby apa saja, membaca, menonton bioskop, gowes, atau scuba diving.
4-Seimbangkan hidup Anda dan Bersyukur. Sering urusan pekerjaan, sekolah, rumah tangga menimbulkan emosi negatif. Deadline pekerjaan, kurangnya waktu untuk diri dan keluarga atau masalah nilai di pelajaran bisa jadi stresor. Anda butuh belajar menyeimbangkan waktu dan kehidupan. Belajar mengatur waktu, mengecek hal2 yang kita lakukan dan belajar memprioritaskan.
Berusalah tidak terobsesi masalah di pekerjaan, sekolah atau rumah yang bisa menimbulkan perasaan negatif. Bukan berarti Anda harus pura2 senang ketika sedih, cemas atau jengkel. Atasi perasaan negatif, dan berusaha fokus pada hal2 positif yang terjadi di hidup Anda. Hasil penelitian : Memiliki pandangan positif dan rasa syukur bisa meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan.
5-Merawat Diri Sendiri. Agar sehat emosional psikis yang baik, Jaga tubuh Anda rutin makan2an bergizi, tidur cukup, dan ber-OR melemaskan ketegangan. Hindari makan berlebihan, tidak mengkonsumsi narkoba atau alkohol.
Karena bisa jadi sumber masalah baru lebih serius karena ada urusan hukum pidana, dan jika sampai terkena urusan hukum, wajah anda yang sumringah, tubuh anda bagus, saya yakin cepat terlihat kusut, tubuh kurus, dan terlihat cepat tua dan sakit2an seperti para terpidana korupsi. (WD Sudharsono-dari grup WA-BPTg)-FR