(inews.id)-JAKARTA; Mendapat keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan itu dambaan setiap orang. Kenyataannya, hal yang berkaitan pekerjaan bisa memicu stres.
Ini berdasarkan survei dari Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) pada 100 responden yang bekerja di industri media dan kreatif. Sebanyak 40% responden menyatakan, beban kerja kuantitatif jadi kategori kondisi kerja yang terbanyak menimbulkan stres berat.
Yang terbanyak menimbulkan stres pada kondisi kerja di kategori beban kerja kuantitatif kurangnya waktu istirahat teratur. Dalam jangka pendek, jam kerja panjang atau tidak terkendali menyebabkan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti melewatkan makan siang atau mengorbankan tidur.
Melansir dari Health US News, stres kerja juga terkait hipertensi, obesitas, dan depresi. Ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada Maret di jurnal Management Science, efek dari 10 sumber stres di tempat kerja berkontribusi pada peningkatan risiko kematian.
Stresor di tempat kerja ini, dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan kesehatan mental yang buruk, serta bertanggung jawab atas lebih banyak kematian setiap tahun karena diabetes, alzheimer atau flu.
“Asal-usul stres di tempat kerja tergantung ketahanan yang dibawa pekerja ke pekerjaan mereka,” kata psikoterapis Amerika Serikat Bryan Robinson, seperti dilansir dari Health US News, Rabu (20/2/2019).
Demi mengatasinya, Robinson menyarankan ambil jeda singkat dalam keseharian di pekerjaan untuk mengatasi rasa stres perlahan. Misalnya, jalan2 atau pergi keluar makan siang. Di luar pekerjaan, dia menyarankan untuk tetap rutin olahraga, makan sehat, dan mendapatkan kualitas tidur yang baik.
“Ketika Anda membawa pikiran, tubuh, dan jiwa yang sehat ke tempat kerja, Anda dijamin sukses terlepas dari kondisi kerja atau jam kerja,” ucapnya. (Siska Permata Sari; Editor : Tuty Ocktaviani; Bahan dari : https://www.inews.id/lifestyle/health/stres-di-tempat-kerja-bisa-picu-diabetes-dan-alzheimer-ini-solusinya/465449)-FatchurR *
