Rival jadi Sorotan Airbus Sibuk Uji Coba Drone Kirim Barang
(cnnindonesia.com)-JAKARTA, Perusahaan manufaktur pesawat asal Perancis, Airbus memulai percobaan layanan pengiriman dari darat ke kapal (shore-to-ship) berteknologi Drone bernama Skyways di Singapura.
Ini pertama kali teknologi drone digunakan di pelabuhan untuk mengirimkan
kebutuhan penting bagi kapal yang berlabuh dekat pelabuhan, dengan ukuran
barang kecil. Aktivitas ini dilakukan sistem pemindahan barang (handling)
milik perusahaan Swire Pacific Offshore ke kapal M/V PAcific Centurion yang
berjarak 1,5 km dari dermaga selatan Marina Singapura.
Drone yang diproduksi secara tiga dimensi (3D printed) membawa barang bermuatan 1,5 kg. Drone itu mendarat di dek kapal dan memberi kargo ke nakhoda kapal. Setelah itu, Skyways kembali lagi ke tempat semula dengan waktu penerbangan 10 menit saja.
Percobaan ini bersama mitra, Wihelmsen Ships Services, salah satu perusahaan
logistik dan jasa pelabuhan terbesar di dunia. Selama masa percobaan, drone
Skyways bisa mengangkat beban hingga 4 kg dan mengarahkan tujuan secara mandiri
berjarak terjauh 3 km dari pinggir pantai.
Pemimpin Skyways, Leo Jeoh senang dengan percobaan ini, mengingat ini pertama
dilakukan di industri maritim. Ia gembira karena ini langkah maju bagi usaha
Airbus menyediakan jasa pengiriman udara untuk daerah urban. “Pencapaian
hari ini puncak dari persiapan ber-bulan2 oleh tim yang berdedikasi, dan
kolaborasi kuat dengan mitra kami,” jelas dia dikutip Jumat (15/3).
VP Commercial agensi pengiriman Wilhelmsen Ships Services Marius Johansen
mengatakan uji coba ini mulus,
membuktikan kerja keras, investasi, dan keyakinan selama 2 tahun terakhir
terbayar. Ini juga bisa membantu kinerja perusahaan, yang bergerak di bidang
logistik barang, alat medis, dan pengiriman uang kas ke kapal besar melalui
kapal kecil.
“Teknologi modern drone tanpa awak ini alat baru. Kami bisa dorong bisnis
kami lebih maju dan membuktikan kami siap melayani konsumen kami” jelas
dia. Penggunaan drone untuk logistik pelabuhan ke kapal diklaim membuat
pengiriman 6x lebih cepat, menurunkan ongkos pengiriman hingga 90%, mengurangi
emisi karbon, dan memitigasi risiko kecelakan yang melibatkan kapal kecil.
Kerja sama ini dimulai saat Airbus dan Wilhelmsen Ships Services menandatangani
perjanjian (Juni 2018) dalam
mengembangkan logistik udara tanpa awak untuk pengiriman dari pelabuhan ke
kapal. Kolaborasi ini memadukan keahlian Airbus bidang kedirgantaraan dan
pengalaman Wilhelmesen di bidang jasa pengiriman antar kapal.
Fasilitas pendaratan dan pusat kendali disusun (November 2018) dibantu Maritime
and Port Authority of Singapore. Badan ini juga menentukan titik2 jangkar bagi
kapal yang dijadikan uji coba penggunaan drone. Civil Aviation Authority of
Singapore juga bekerja dengan Airbus dan Wilhelmesen agar uji coba berjalan
aman. (glh/lav; Bahan : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190315123022-92-377553/rival-jadi-sorotan-airbus-sibuk-uji-coba-drone-kirim-barang)-FatchurR
*