Pensiunan adalah melanjutkan semua kebaikan yang sudah berlangsung dan berusaha sekuat mungkin meredakan kekurangan yang sulit ditolak, seperti kelambanan, kelupaan, kecemasan dll.
Langkah-langkah yang diperlukan :
1-Membangun dialog dengan diri sendiri dan menyediakan waktu untuk merenung, bertanya seperti bagaimana masa pensiun itu.
2-Diskusikan dan libatkan pasangan (isteri/suami) yang setia mendampingi dalam suka dan duka selama ini. Tujuannya untuk cek dan ricek serta saling memberi masukan, sebab ada sisi-sisi lain yang tak dipahami atau hilap dari perhatian isteri / suami.
3-Hasil diskusi dari pasangan itu disampaikan kepada anak-anak / menantu. Siapa tahu mereka juga punya ide brilian yang lebih mempermudah para pasangan pensiunan menjalani hari tuanya.
4-Buat skala prioritas, bentuk dan jenis aktifitas yang sesuai. Boleh jadi meneruskan hal-hal yang selama ini ditekuni atau merintis hal baru sesuai dengan minat dan kesanggupan fisik , mental, material dan spiritual.
5-Umur semakin tua, biasanya semakin kurang temannya. Alangkah baiknya memanfaatkan teknologi canggih tepat guna (medsos) seperti FB, internet, Skype, WA dll untuk membangun relasi, menyalurkan hobi memperpanjang silaturahim / menambah teman dan mengikuti perkembangan zaman
6-Semua yang hidup pasti mati. Berusahalah meninggal dunia dengan cara mulia, khusnul khotimah. Rambut yang mulai memutih, kulit yang berkerut, mata yang kurang terang, mengeluh sakit ini itu, adalah sebagian dari peringatan Tuhan akan semakin dekatnya kita kembali kepadaNya.
Semoga dengan kiat kiat tersebut di masa pensiun menjadi tetap manis, bahagia, tentram dan yakinlah Alloh pasti menolong semua kekurangan2, sehingga masa pensiun adalah barokah dariNya.
Aamiin . (Kiriman Budijanto Bojonegoro; Diedit dari tulisan mb Rita; Sumber dari WAG BPTg)-FatchurR
