Iptek dan Lingk. Hidup

Hoax Mengukus Makanan Tunggu Mendidih Agar Air Tak Beracun

(health.detik.com)-JAKARTA; Di medsos hingga aplikasi berbagi pesan beredar info yang menyebut kalau mengukus makanan sebaiknya usai air mendidh. Menurut informasi tujuannya agar racun dari senyawa kimia Klorin di air bisa terbuang tidak mencemari makanan.

Didihkan air tanpa menutup panci terlebih dahulu. Setelah air mendidih letakkan makanan yg akan dikukus ke dalam panci, baru kemudian tutuplah panci Anda.


Tak heran banyak orang menDerita Kanker. Mengapa? *Salah satu Faktornya ketika Mereka meNgukus Makanan mengGunakan Panci, Mereka tidak meNunggu airnya menDidih dulu*. Jika pakai air dari kran, perlu diketahui air kran mengandung Klorin. *Air mengandung Klorin ini saat dipanaskan, bila pancinya tertutup maka Klorin tetap berada di dalam panci dan menyelimuti makanan yg dikukus…
” penggalan sebagian pesan.

 

Menanggapi hal itu ahli kimia Dr Agus Haryono, MSc, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menegaskan bahwa informasi tersebut hoax. Alasannya karena air hasil proses Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah diawasi wajib memenuhi standar.

“Termasuk kandungan klorin atau total senyawa kloridanya tidak boleh melampaui baku mutu batas maksimum. Oleh karena itu tidak perlu menunggu air mendidih sebelum merebus atau mengukus makanan,” kata Agus kepada detikHealth pada Rabu (14/8/2019). “Hoax. Nakut-nakutin saja,” lanjutnya.

Dalam informasi disebut himbauan disebut datang dari seorang bernama Profesor Qi dari Rumah Sakit Xuanwu Beijing. Menurut China Daily rumah sakit Xuanwu pernah mengeluarkan pernyataan kalau tidak ada pegawainya yang bernama Qi

 

(fds; up; Firdaus Anwar; Bahan dari : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4665092/benarkah-mengukus-makanan-harus-tunggu-mendidih-agar-air-tak-beracun)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close