(merdeka.com)- WHO menetapkan COVID-19 (infeksi virus corona) sebagai pandemi. Hal itu setelah ada lebih dari 118 ribu kasus penularan di lebih dari 110 negara. Istilah penyebaran penyakit ada istilah yang kerap tertukar. Ketiganya pandemi, wabah, dan epidemi, apa beda di antara ketiganya?
Dilansir dari The Conversation, Rebecca S.B. Fischer, asisten profesor epidemiology dari Texas A&M University mengungkap secara sederhana, beda antara ketiga skenario penyebaran penyakit itu pada persoalan skala. Singkatnya, ketiganya memiliki ukuran kasus yang berbeda.
Wabah
Ketika dalam tahapan wabah, penyebaran penyakit berada dalam jumlah kecil tapi cukup luar biasa. Fischer mengungkap sebuah wabah terjadi ketika peningkatan jumlah kasus yang jelas terlihat, meski kecil, jika dibanding jumlah normal yang diantisipasi.
Tahapan wabah pada kasus ini menyebar di Wuhan dan meluas lepas kendali. Pada tahapan tersebut, berusaha dilakukan pengendalian dari kasus yang sebelumnya berjumlah 0 menjadi bertambah.
Epidemi
Pada tahapan selanjutnya epidemi yang lebih besar dan menyebar. Epidemi itu wabah yang menyebar di area geografis lebih luas. Pada tahapan COVID-19, tahapan ini terjadi saat diketahui penyakit ini sudah menyebar luas keluar dari Wuhan. Fischer menerangkan penyebaran luas COVID-19 di seluruh Cina berarti wabah di Wuhan berkembang jadi epidemi.
Pandemi
Tahapan selanjutnya kini pandemi berupa masalah internasional dan di luar kendali. Pandemi itu terjadi ketika epidemi menyebar ke beberapa negara atau wilayah di dunia. Saat ini, COVID-19 sudah tidak hanya terbatas berada di Wuhan atau China saja. Penyakit ini menyebabkan kasus cukup besar di beberapa negara di dunia terutama Italia dan Korea Selatan.
(RWP; Rizky Wahyu Permana; Bahan dari : https://www.merdeka.com/sehat/who-nyatakan-covid-19-sebagai-pandemi-apa-bedanya-dengan-wabah-dan-epidemi.html)-FatchurR *
