(nu.or.id)-JAKARTA; Penyebaran, penularan, dan perkembangan pandemic Covid-19 cenderung beda-beda di tiap negara. Hal ini berdasarkan upaya pencegahan, penanganan, ketersediaan fasilitas kesehatan, serta kerja sama masyarakat dalam merespons wabah.
Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, dr Syahrizal Syarif menguraikan kecenderungan wabah di beberapa negara. Ada yang cenderung menurun, terkendali, bahkan wabah hampir selesai. Hasil pengamatannya, kini 120 negara dari 210 negara yang terjangkit kecenderungan diambil dari yang paling atas yaitu AS ke bawah.
“Berita baiknya, 72% negara saat ini dalam situasi wabah menurun (28%) , wabah terkendali (32%), dan wabah hampir selesai (11%),” jelas Syahrizal, Kamis (16/4) di Jakarta. Sayangnya, Indonesia masuk dalam 34 negara (28%) di mana wabah belum mencapai puncak bersama Turki, Rusia, India, Jepang, Singapura, dll.
“Kemungkinan (wabah Covid-19) selesai 4 – 5 bulan ke depan,” kata pria yang pernah bergabung dalam Tim Pakar Nasional pengkajian virus SARS di China (2003). Dia paparkan, negara di mana wabah hampir selesai yaitu 13 negara di antaranya Vietnam, Thailand, Australia, New Zealand, dan Hongkong.
“Tentunya China dan Korsel. Austria mulai membuka sekolah,” ungkapnya. Sebelumnya, pria yang juga Ketua PBNU Bidang Kesehatan ini mengatakan jika angka penurunan dari kasus Covid-19 di Jakarta bisa berkurang dalam 20 hari ke depan, maka bisa diprediksi akhir April 2020 terjadi penurunan kasus di Jakarta. Menurutnya, ada prediksi yang pesimis dan ada yang optimis.
Yang optimis memprediksi akan selesai April-2020. Tentu harapan ini tergantung efektivitas penerapan program PSBB yang berjalan sejak 10/4/20. PSBB yang diberlakukan di Jakarta dalam 14 hari akan berdampak pada pergerakan orang bisa mencapai 20%. Saat ini Bodetabek juga menerapkan PSBB sehingga menurut Syahrizal, bisa mengurangi pergerakan orang sebesar 80%.
“Kebijakan PSBB ini upaya membuat orang diam di rumah, namun jika melihat kondisi sekarang, seberapa jauh penanganan Covid-19 di pulau Jawa, jauh lebih penting bagaimana pemerintah berupaya memisahkan yang sehat dan yang sakit” terang Syahrizal.
Namun, ia menekankan bahwa seluruh kebijakan pemerintah dalam mencegah wabah virus corona akan menuai keberhasilan jika terus dilakukan pemantauan dan pengawasan.
(Pewarta: Fathoni Ahmad; Editor: Abdullah Alawi; Bahan dari : https://www.nu.or.id/post/read/119139/wabah-covid-19-di-indonesia–menurun–terkendali–atau-hampir-selesai-)-FatchurR *
