Kesehatan

Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker Dan Penyakit Jantung(2/2)

(health.kompas.com)- Masih sayang mau buang minyak jelantah?

Sebagai media transfer panas, saat proses penggorengan, dengan panas tinggi hingga 200®C, minyak akan tereadsorbsi pada makanan.

 

Minyak goreng ini masuk mengiri ruang kosong pada makanan sehingga hasil penggorengan mengandung 5-40% minyak. Sehingga minyak goreng ikut terkonsumsi dan masuk ke tubuh.

 

Hal ini tidak jadi masalah selama minyak untuk menggoreng tidak rusak. Kebamuakan masyarakat gak tahu hal ini dan terus pakai minyak jelantah berkali-kali hingga jadi rusak. Jadi, minyak goreng yang digunakan dan dikonsumsi tidak sehat lagi.

 

Penyebabnya beragam, mulai faktor ekomomi, rasa sayang dan tak mau rugi jika minyak goreng harus dibuang dan diganti baru. Padahal minyak jelantah sudah rusak dan tidak layak dikonsumsi dari segi kesehatan. Menurut penelitian, Kenneth C. Hayes dkk., kerusakan minyak itu terjadi atau berlangsung selama proses penggorengan.

 

Ini berakibat penurunan nilai gizi pada makanan yang digoreng. Minyak goreng yang rusak dapat dikenali karena menyebabkan tekstur, penampilan, cita rasa dan bau kurang enak pada makanan. Pemanasan minyak yang tinggi dan berulang, juga terbentuk akolein. Akrolein ini aldehida yang dapat beberapa masalah, seperti:

 

1-Menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan

2-Membuat batuk konsumen

3-Dapat mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati dan pembengkakan organ, khususnya hari dan ginjal

4-Pengendapan lemak dalam pembuluh darah (artherosclerosis)

5-Penurunan nilai cerna lemak

6-Penyakit jantung koroner

 

Walau hilang penampilan warna gelapnya, tapi proses penyaringan minyak jelantah tidak dapat menghilangkan kemungkinan timbulnya zat asam lemak trans setelah minyak goreng dipanaskan dengan suhu tinggi berulang kali.

 

Zat ini akan memengaruhi metabolisme profil lipid darah, yakni HDL kolesterol, LDL kolesterol dan total kolesterol.

 

Dampaknya tak langsung terjadi begitu saja. Tap, dari proses penumpukan atau akumulasi karena penggunaan yang terus-menerus, terjadi efek penyumbatan pembuluh darah yang disebut penyakit jantung koroner. Dengan risiko bahaya ini, maka penggunaan jelantah berulang perlu dihindari. Hal ini penting untuk mencegah efek negatif yang dapat muncul dari penggunaan minyak jelantah.

 

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Bagaimana Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker dan Penyakit Jantung?”, Penulis / Editor : Irawan Sapto Adhi;   Bahan dari :  https://health.kompas.com/read/2020/05/09/130000568/bagaimana-minyak-jelantah-bisa-sebabkan-kanker-dan-penyakit-jantung)-FatchurR * Tamat……

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close