Aku cinta Indonesia

Digitalisasi Akan Mendisrupsi Sektor Pertahanan

(indotelko.com)- JAKARTA; Disrupsi teknologi masuk ke ranah mana saja di kehidupan, termasuk pertahanan. Hal inilah yang diingatkan Presiden ketika memberi arahan Rapim Kemenhan, TNI, dan Polri tahun 2020 di Kemenhan, Jakarta, (23/1/20). Industri Pertahanan Nasional perlu menyesuaikan dengan digitalisasi.

 

Jokowi mendesak kemandirian industri pertahanan nasional harus dimulai. Banyak negara memulai mengadopsi teknologi canggih di sistem pertahanannya. Jokowi minta Menhan Prabowo Subianto bersama Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono memperkuat penguasaan teknologi pertahanan dengan titik berat pertama pada teknologi otomatisasi disertai pengembangan sistem senjata yang otonom.

 

Kedua, sistem pertahanan nasional harus meningkatkan teknologi sensor mengarah  pengembangan sistem pengindraan jarak jauh. Ketiga pengembangan sistem siber nasional. Untuk menghasilkan alat utama sistem senjata (alutsista) yang berdaya saing, Jokowi sarankan mengadopsi konsep digitalisasi.

 

“Saat ini terjadi revolusi di pengelolaan pertahanan global dan teknologi dominan mengambil alih konsep militer lama. Ini butuh perubahan cara berfikir dalam strategi pertahanan perperangan di masa depan. Saya bisa lihat  yang dibicarakan Pak Presiden itu benar di ajang pameran ini,” papar Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono saat menghadiri pembukaan DefExpo 2020 di Lucknow, India (6/2).

 

Wamenhan ditemani sejumlah Pejabat di lingkungan TNI dan Kemhan mewakili Menhan Prabowo menghadiri pameran industri pertahanan yang dibuka oleh PM India Narendra Modi itu.

 

Sekitar seribu perusahaan, 165 perusahaan diantaranya dari luar India ikut pameran yang dihadiri 35 Menhan berbagai negara atau pejabat setingkatnya itu. Tema yang diusung DefExpo 2020 “Digital Transformation of Defence”.

 

Trenggono mengatakan, era digital mengubah lanskap dari perperangan dimana dunia siber dan ruang angkasa jadi bagian strategis dari sebuah negara selain teritori darat, laut, dan udara. Hal ini menjadikan arus dan keamanan data jadi salah satu bagian penting dari militer modern.

 

“Kecerdasan buatan, autonomous system, sensor, manufaktuf aditif, dan Quantum Science pendorong suksesnya transformasi digital di militer”. Selama berinteraksi dengan peserta pameran, dia simpulkan jika transformasi digital ini ingin sukses, harus ada kepastian order dari Kemhan dan Kementrian / Lembaga Pemerintah yang lain, untuk memandirikan industri pertahanan nasional ke tingkat global.

 

“Manufaktur industri pertahanan yang sukses di era digital itu harus kuat pengembangan perangkat lunaknya, menguasai IT, serta harus kolaborasi dengan pemain lain agar mampu membuat persenjataan kebutuhan era masa depan. Ilmu yang saya dapat selama di sini akan digunakan untuk mempercepat transformasi digital di pertahanan Indonesia, agar mimpi Pak Jokowi bisa diwujudkan,” pungkasnya.

 

(id; Bahan dari : https://www.indotelko.com/read/1580956950/digitalisasi-disrupsi-pertahanan)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close