Iptek dan Lingk. Hidup

Kemperin Optimalkan Daur Ulang Kertas Jadi Bahan Industri

(beritasatu.com)-JAKARTA; Kemperin terus mendorong penerapan circular economy melalui pemanfaatan produk daur ulang sebagai bahan baku bagi sektor industri. Ini sejalan prinsip utamanya, yaitu mengelola sumber daya alam dan lingkungan secara rasional, efisien, bijaksana dan berkelanjutan.

 

Salah satu program yang dijalankan : Pemanfaatan daur ulang kertas. “Berdasarkan catatan, kebutuhan kertas daur ulang untuk industri kertas nasional 8,6 juta ton (2018)” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemperin, Doddy Rahadi di Jakarta, (11/7/2020).

 

Laju kebutuhan kertas di pasar global makin besar hingga 2%/tahun sehingga menjadikan sektor industri kertas potensial untuk dikembangkan. “Sampai kini, kertas dipercaya sebagai bahan paling efektif dan efisien untuk media pengemasan, khususnya kertas industri,” ungkapnya.

 

Dengan keterbatasan pasokan kayu dan semakin tingginya kesadaran dunia pada masalah lingkungan, penggunaan kertas daur ulang berkembang pesat pada dekade terakhir ini. Jenis kertas tertentu yang dapat dijadikan bahan baku di sektor industri, antara lain kertas koran, sack kraft, dan paperboard.

 

“Pemakaian kertas daur ulang sebagai bahan baku industri kertas dipengaruhi harganya yang relatif murah dan dukungan teknologi  untuk membuat kertas dengan kualitas yang baik,” papar Doddy.

 

Sistem penggunaan kertas bekas melibatkan semua sektor di bidang persampahan seperti pengumpul, pengepul, pemulung, pendaur ulang, fasilitas pembuangan hingga konsumen dan produsen. “Penggunaan kertas bekas ini sesuai pola ekonomi sirkular dengan mengubah kembali limbah kertas menjadi bahan baku industri kertas,” tuturnya.

 

Prinsip utama ekonomi sirkular ini menekankan konsep 5R : Reduce, reuse, recycle, recovery dan repair. Jadi implementasinya, melalui pengurangan pemakaian material mentah dari alam (reduce), optimasi penggunaan material yang digunakan kembali (reuse), penggunaan material hasil dari proses daur ulang (recycle) dan dari proses perolehan kembali (recovery), atau dengan memperbaiki (repair).

 

Guna menurunkan impor kertas bekas dan menanggulangi limbah kemasan karton bekas minuman, sejak 2004 Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) salah satu unit litbang di bawah BPPI Kemenperin di Bandung bekerja sama dengan produsen kemasan karton minuman TetraPak untuk mengkaji dan penelitian dalam upaya menemukan potensi sumber serat baru dari karton bekas minuman (KBM).

 

Kepala BBPK Bandung Saiful Bahri menyampaikan, hasil penelitian , bahwa kemasan KBM terdiri dari 6 lapisan meliputi 74% serat dan sisanya berupa 21% Low Density Polyethylene (LDPE) dan 5% alumunium foil. “Serat sekunder daur ulang dari KBM berhasil dipisahkan sebagai pulp serat panjang coklat, dan  dimanfaatkan jadi bahan baku kertas,” terangnya.

 

Dua industri kertas di wilayah Provinsi Banten dan Jatim menerapkan hasil penelitian itu dan menggunakan bahan baku dari daur ulang KBM sejak 2010. Produk yang dihasilkan berupa kertas tebal untuk insole sepatu dan kertas bungkus.

 

“Ketersediaan serat panjang coklat dari KBM ini jadi potensi untuk mendapatkan bahan baku dengan kualitas lebih baik pengganti bahan baku kertas bekas yang sebagian besar masih impor,” ujar Saiful.

 

Sedangkan bahan LDPE-Alumunium foil kini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku atap gelombang, serta berpotensi digunakan sebagai partisi, meubelair, hingga komponen kendaraan. Penggabungan kedua material ini jadi peluang dalam menciptakan bahan komposit polimer baru yang implementasinya menjadi lebih luas.

 

“Dengan tingkat daur ulang kemasan KBM di Indonesia yang diperkirakan 21,2% atau 10.338 ton dengan potensi total 50.000 tahun 2018, maka peluang pemanfaatan serat panjang, polietilen (PE) dan alumunium foil masih terbuka,” tandasnya.

 

(Siprianus  Edi Hardum; Bahan dari : BeritaSatu.com dan https://www.beritasatu.com/ekonomi/654531/kemperin-optimalkan-daur-ulang-kertas-jadi-bahan-baku-industri)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close