Memasuki Tahap Akhir Bendungan Napun Gete Diisi
(beritasatu.com)-JAKARTA; Kempupera tengah menyelesaikan konstruksi Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, NTT dan mulai pengisian awal (impounding), (28/12/2020). Bendungan ini satu dari 18 bendungan baru yang diselesaikan (2015-2020) untuk menambah volume tampungan air di Indonesia.
Menpupera Basuki minta pembangunan Bendungan ini selesai lebih cepat untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional. “Ketersediaan air kunci pembangunan di NTT yang curah hujannya lebih rendah dibanding daerah lain. Jadi, perlu dibangun banyak bendungan-embung mengatasi krisis air untuk minum, pertanian, peternakan dll” kata Basuki yang diterima Beritasatu.com, (2/1/2020).
Beriringan dengan itu, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Kempupera Airlangga Mardjono juga menyampaikan, Bendungan Napun Gete itu bagian dari kebijakan pemerintah memanfaatkan potensi SDA bagi kesejahteraan masyarakat.
Khusus di NTT melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, presiden mencanangkan menyelesaikan pembangunan enam bendungan yang termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Bendungan Raknamo dan Rotiklot yang selesai konstruksi, Bendungan Temef dan Manikin (tahap pelaksanaan), Bendungan Mbay (lelang), dan Bendungan Napun Gete yang kini dilaksanakan pengisian awal waduk.
“Pengisian awal ini tahap akhir pembangunan bendungan. Tahap ini bendungan butuh pemantauan dan evaluasi intensif untuk menjamin keamanan bendungan dalam proses ke tahap sertifikasi izin operasi bendungan,” papar Airlangga. Kempupera mengapresiasi Pemdaprov NTT yang mendukung pekerjaan pembangunan Bendungan Napun Gete dan masyarakat Sikka khususnya terkait pembebasan lahan.
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang Agus Sosiawan melaporkan, progres fisik pembangunan Bendungan Napun Gete mencapai 96,02%. Bendungan ini direncanakan mampu mengairi area irigasi 300 ha. Dengan selesainya bendungan ini diharapkan mendorong perekonomian pasca pandemi Covid-19 khususnya di bidang pertanian.
Berdasarkan data Kempupera, Bendungan ini berkapasitas tampung 11,22 juta m3 dengan luas genangan 99,78 ha. Basuki menuturkan, keistimewaan Bendungan Napun Gete adalah base flow-nya lebih bagus dari Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3 dan Raknamo di Kupang yang berkapasitas 13 juta m3.
Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini sebagai penyedia air baku di Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir 219 m3/detik dan berpotensi pembangkit listrik 0,71 megawatt. Bendungan ini juga untuk pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan Napun Gete pakai biaya APBN Rp 880 miliar oleh kontraktor PT Nindya Karya dengan pelaksanaan sejak Januari 2017. Selama pandemi Covid-19, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan, dan tenaga kerja konstruksi serta kegiatan yang mengikutinya.
(Muawwan Daelame; JAS; Bahan dari : BeritaSatu.com dan https://www.beritasatu.com/nasional/715577/masuki-tahap-akhir-bendungan-napun-gete-mulai-diisi)-FatchurR *