Wisata dan Kuliner

Keunikan Kopi Merapi Sleman Disukai Orang Eropa

(food.detik.com)-SLEMAN; Kopi yang ditanam di lereng Gunung Merapi, Kab-Sleman bercitarasa unik. Karenanya orang Eropa menyukainya. Produk kopi Merapi robusta, arabica hingga kopi luwak dihadirkan di Festival Kopi Merapi. Festival di Desa Pentingsari, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Rabu.

Kopi di festival ini hasil tanam petani dari 3 kecamatan yakni Turi, Cangkringan dan Pakem. Pengunjung bisa beli kopi utuh berbentuk buah, ada yang diproses jadi biji hingga bubuk kopi yang dikemas, serta bibit tanaman kopi. Mereka bisa mencicipi kenikmatan kopi Merapi yang disajikan di 25 stand barista.

Petani kopi, Eko Riyono (42) dan Kelompok Tani Tunas Harapan Desa Pentingsari membawa produk kopi. Salah satunya kopi robusta dinamai kopi madu Merapi. “Kopi ini ada rasa manisnya ketika diseduh, jadi kami namai kopi madu. Waktu dipetik buahnya matang di pohon, berwarna merah kulitnya,” kata Eko.

Kopi yang ditanam kelompoknya dari pembibitan di Jember. Kelompoknya dibantu bibit setelah erupsi Merapi tahun 2010. Sekali panen, kelompoknya menghasilkan 4-5 kuintal (4000 kg – 500 kg) buah kopi per hektar.

“Bibit robusta dulu ambil di pusat pembibitan di Jember, ditanam di lereng Merapi. Kata penikmat kopi ketika ditanam di lereng Merapi cita rasanya lebih enak. Karena tanahnya vulkanik, air mengalir, itu jadi keunggulannya, cita rasa dan kualitasnya,” jelas Eko yang juga Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan.

Saat ini lahan petani Tunas Harapan sekitar 5 ha dan jumlah petani 18 orang. Untuk pemasaran produksi, ada pembeli yang datang dan ada yang pesan online. Kadis Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Heru Saptono mengatakan potensi kopi Merapi baik terutama dari sisi rasa. Pemkab Sleman mempromosikan kopi Merapi ke Finlandia dan direspon positif.

“Dibilang khas, karena tumbuh di tanah lapukan abu vulkanik, bercita rasa beda dibanding hasil tanam tempat lain, terutama kopi arabica,” jelasnya. Untuk saat itu lahan pertanian kopi di lereng Merapi, Sleman seluas 300 ha. Menyusut 200 ha setelah terdampak erupsi Merapi 2010.

Kadisperindag Sleman, Tri Endah Yitnani menambahkan kopi Merapi mulai diterima pasar di Rusia dan Swedia. Pihaknya kini mendampingi petani kopi Merapi mengurus perizinan hingga hak merk untuk kebutuhan ekspor ke Eropa.

(dwa/odi; Ristu Hanafi; Bahan dari : https://food.detik.com/berita-boga/d-4230320/ini-keunikan-kopi-merapi-sleman-yang-disukai-orang-eropa)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close