Kampoeng Amsterdam di Garut
Garut-Doeloe penjajah Belanda diketahui pernah tinggal di daerah Garut. Sekarang, rumah peninggalannya bisa traveler lihat di Kampoeng Amsterdam. Kampoeng Amsterdam di Garut Jabar, kini mulai menjelma menjadi sebuah objek wisata baru yang digandrungi oleh wisatawan.
Selain mulai dikenal keindahan alam pegunungan dan kesejukan udaranya, objek wisata baru ini juga menyimpan bukti sejarah kehidupan bangsa Belanda di Kab-Garut. Perkampungan warga di Kaki Gunung Cikuray, Kec-Cilawu Garut ini memiliki 12 rumah yang dihuni oleh 24 warga. Uniknya, mereka menempati rumah2 peninggalan Belanda yang sama sekali belum direnovasi.
“Ini asli rumah-rumah warga Belanda pas datang ke Garut dulu. Ya sekitar tahun 1930-an lah berdirinya,” kata salah seorang pengelola, Asep Ahmad (38) kepada detikTravel di Kampung Amsterdam Garut, Sabtu (20/5/2017) siang.
Rumah-rumah itu berdiri di tanah 7 HA dan dibangun semi permanen dengan perpaduan bilik rajutan kayu dan tembok. Sebagian warga sedikit mempercantik ‘rumah belanda’ itu dengan cat dan menata halaman depannya dengan tanaman. Di sini juga ada beberapa kambing yang dipelihara warga, yang warga sekitar menyebutnya ’embe (kambing) bule’.
Selain belasan ‘rumah belanda’ yang kini ditempati oleh warga sekitar, saluran air 300 meter juga menjadi bukti sejarah peninggalan Belanda. “Sampai saat ini dipakai untuk pengairan kebun dan pasokan air ke rumah warga. Tapi kondisinya agak rusak karena diterjang angin puting beliung beberapa tahun silam,” kata Asep.
Tak hanya itu, sejak pertama didirikan awal November 2016 lalu, pengelola Kampoeng Amsterdam menyulap sedikit area perkebunan teh yang berada di depan kampung untuk dijadikan tempat beristirahat oleh para wisatawan yang datang.
Ditempat itu dibentuk beberapa balai, seperti balai pohon, dan balai menyerupai perahu yang dimanfaatkan sebagai objek berswafoto para pengunjung. “Sengaja dibuat itu untuk bersantai para wisatawan, ada rumah pohon, ada juga balai menyerupai perahu besar seperti di film Titanic,” ungkap Asep.
Untuk berwisata di Kampoeng Amsterdam ini, anda hanya dikenakan biaya sebesar Rp 5 ribu/ orangnya. Kampung ini sendiri berada di Kawasan Perkebunan Teh Dayeuhmanggung yang berlokasi sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Garut.
Jarak tempuh dari pusat kota menuju ke kampung ini membutuhkan waktu sekitar 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. (rdy/rdy; Hakim Ghani; http://m.detik.com/travel/domestic-destinations/d-3506859/sudah-tahu-ternyata-ada-kampoeng-amsterdam-di-garut)-FatchurR
Keterangan gambar :
1- Kampoeng Amsterdam di Garut (Hakim Ghani-detikTravel)
2-Beberapa rumah lama sudah dicat dan dipercantik (Hakim Ghani-detikTravel)
3-Saluran air sepanjang 300 meter yang jadi spot foto (Hakim Ghani-detikTravel)