Kebijakan B20 menghilangkan Defisit Neraca Perdagangan
(finance.detik.com)-JAKARTA; Kebijakan perluasan Biodiesel 20% atau B20 jadi bagian menyehatkan neraca perdagangan nasional. Sebab, kebijakan ini ditujukan mendorong ekspor dan menekan impor.
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menerangkan, kebijakan ini diharapkan menghilangkan defisit neraca perdagangan. “Tidak terlalu lama menghilang defisit neraca perdagangan ekspor impor barang” katanya saat peluncuran B20 di Kemenko Bidang Perekonomian Jakarta (31/8/18).
Kebijakan ini akan mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). Kebijakan B20 mengurangi defisit transaksi karena sudah lama kebutuhan dalam negeri belum tercukupi oleh investasi. ” Kenapa hanya dikurangi dari sejak 1970 defisit negatif. Karena kegiatan2 ekonomi belum dimasuki investor di hulu dari bidang penghasil besi baja hulu, petrokimia hulunya, penghasil farmasi”.
Kebijakan ini paling cepat menghemat penggunaan devisa. Sebab, impor minyak berkurang. “Karena begitu kita mulai dampaknya nomor satu ada penghematan devisa, karena dieselnya solarnya dicampur dengan CPO. Berarti berkurang kebutuhan solarnya” ungkapnya.
Ini akan mendorong kenaikan harga CPO. “Kita tahu produksi dan stok CPO tinggi. Kalau dia mulai berkurang beberapa bulan ke depan kita bisa diharapkan tahun depan harganya membaik, itu akan naikkan devisa”. (ara/ara; Achmad Dwi Afriyadi; Bahan dari : https://finance.detik.com/energi/d-4192079/darmin-kebijakan-b20-hilangkan-defisit-neraca-dagang)-FatchurR *