Aku cinta Indonesia

Bu Mamah Bojongloa Kaler

Itu panggilannya; umurnya 80 tahunan. profesinya jualan barang kelontong atau bahasa kerennya retail. Kalau lihat gambar ini pasti sulit percaya apa yang kuceritakan. Dua anaknya yang menjadi penerus sdh punya ruko sekelas grosir sembako.
Mestinya sih mamah sdh pensiun dan istirahat karena anak2nya sangat mampu utk merawat. Namun jiwa dagangnya menuntut utk terus berjuang hidup mandiri. Kebetulan dibelakang ruko ada gang tempat orang hilir mudik kepasar.
Kondisi ini tak dilewatkannya, diubahnya sisa halaman seukuran dua meter menjadi warung kecil tapi lengkap. Mulai subuh dia sdh buka pintu melayani pedagang modal kecil yang kulakkan gula kopi terigu dan sabun. Barang dagangan diambilnya dari gudang Ruko anak, lalu dijualnya eceran.
Istimewanya, sambil mengawasi jenis dan jumlah barang yg dibeli, dia selalu menghitung manual jumlah uang yg hrs dibayar. Sekalipun tertatih tatih, angka demi angka dijumlahnya utk kemudian dicek kembali dg kalkulator Casionya yg sdh butut tapi berfungsi baik.
Suatu pekerjaan otak yg tdk mudah dilakukan oleh usia 80 an, tapi justru menjadi hiburan baginya. Dihari Rabu dan Jum’at masih sempat2nya mamah ikut senam Taichi bersama oma oma seumurannya. Begitulah kehidupan seorang manula, yg berjuang tanpa kenal lelah diantara kekurangan phisik yg mulai terasa. Semua kegiatan dinikmatinya dg senang dan tabah.
Semoga kehidupan mamah bisa menggugah kita yang sudah tua tapi tergolong muda utk pantang menyerah. Salam manula. (Sunarto SA)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close