Kristiani dan Hindu

Sedikit yang dipilih

“Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih.” (Hak 11:29-39a; Mat 22:1-14)
“Lalu Yesus berbicara dalam perumpamaan kepada mereka: “Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.

Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang2 yang diundang itu: Hidangan, telah kusediakan, lembu2 jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; Semuanya tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.

Tetapi orang2 yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba2nya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh2 itu dan membakar kota mereka.

Sesudah itu ia berkata kepada hamba2nya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan2 jalan dan undanglah setiap orang
yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.

Maka pergilah hamba2 itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang2 jahat dan orang2 baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.

Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba2nya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” (Mat 22:1-14),
demikian kutipan Warta Gembira

Berrefleksi atas bacaan2 dan mengenang pesta SP Maria, ini catatan2 sebagai berikut:

Dari data statistik Seminari Menengah Mertoyudan dapat diketahui bahwa mereka yang akhirnya ditabiskan menjadi imam dan tetap setia pada panggilan imamatnya kurang lebih hanya 10% dari jumlah seminaris yang sempat belajar di Seminari Menengah Mertoyudan.

Banyak peminat, termasuk saat ini, untuk jadi imam, akhirnya sedikit yang terpilih. Dalam kehidupan sehari-hari, misalnya generasi muda dalam memilih pacar atau calon suami/isteri, kiranya juga banyak pilihan, namun akhirnya harus memilih satu yang dianggap cocok dan terbaik.

Demikian juga sering banyak pelamar kerja namun sedikit yang terpilih sebagai pekerja. Mereka yang terpilih dinilai layak dan pantas, dan kita semua mendambakan ‘terpilih’, yaitu terpilih menjadi orang baik, bermoral dan berbudi luhur (dikasihi Allah dan sesama)

Maka marilah sebagai orang beriman kita berlomba untuk menjadi ‘yang terpilih dan terkasih’. Masing2
dari kita adalah ‘yang terpilih dan terkasih’: Dengan demikian selayaknya kita berusaha jadi ‘terpilih dan terkasih’, dan untuk itu marilah kita senantiasa berusaha hidup dan bertindak sedemikian rupa sehingga dikasihi oleh Allah maupun sesama kita.

Hendaknya dalam keadaan apapun kita jangan sampai ‘minder’ atau kecil hati, karena kita telah menjadi ‘pemenang’ atau ‘juara’Marilah kita meneladan SP Maria, Ratu kita, yang senantiasa mentaati dan melaksanakan kehendak Allah. (http://renunganimankatolik.blogspot.com/)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close