Opini dan sukses bisnis

Catatan Bisnis ritel rumahan

1-Pada dasarnya, orang yang memulai bisnis itu dimulai dari menciptakan atau menangkap peluang. Menciptakan peluang tentu lebih besar effort-nya dibandingkan menangkap peluang yang ada di depan mata. Dalam hal bisnis ritel rumahan, biasanya lebih cenderung termasuk tipe menangkap peluang.

2-Langkah pertama adalah mengenali apa kebutuhan masyarakat (want & need) dan kondisi lingkungan bisnis di sekitarnya. Hasilnya, akan dapat menentukan bisnis ritel apa yang kita pilih, yang paling memungkinkan untuk kita lakukan.

3-Identifikasi want & need ini adalah langkah awal namun harus dan perlu di update setiap saat dan sepanjang waktu. Perubahan want & need, misalnya, dipengaruhi adanya trend baru atau munculnya iklan2 produk baru di media masa.

4-Langkah kedua, setelah memilih jenis dan bentuk bisnisnya adalah mempersiapkan sarana2 pokok; a.l.
a.Ruangan dan tata ruangnya
b.meja, rak, dan alat2 lain yang perlu
c.modal untuk belanja barang, sesuai sumber daya yang tersedia

5.Langkah ketiga, yang tak kalah pentingnya adalah mempersiapkan mental dan dan siap merubah mindset.
a.Jika sebelumnya kita terbiasa sebagai pekerja atau bahkan boss di di kantor, maka kali ini harus siap menjadi boss untuk diri sendiri sekaligus siap menjadi “pelayan” bagi pelanggan. Perlu diingat, bahwa pelanggan bisnis rumahan boleh jadi lebih banyak asisten rumah tangga dibanding majikannya.

 

Banyak juga anak2, dari yang belum tahu nilai uang hingga yang sudah berstatus mahasiswa. Kita harus siap dan mampu berinteraksi dengan mereka dengan sebaik2nya. Perlu kesabaran, kerendahan hati, sikap egaliter, dan mampu membaca psikologi pelanggan.
b-Kita juga harus siap mental terhadap adanya pesaing2 yang ada di sekitar kita, baik pesaing langsung maupun tak langsung. Kita perlu mencermati harga dan layanan pesaing untuk menentukan penetapan harga di bisnis kita. Tetapi, jangan kawatir, banyak toko kulakan yg memungkinkan kita dapat bersaing dengan Mart2 yang populer dalam beberapa barang. Meskipun tidak semuanya.

6-Apagila bisnis kita sudah berjalan dengan baik, maka peluang kerjasama dari pemasok besar maupun kecil akan datang menghampiri, termasuk para tetangga yang ingin mencoba peruntungan dengan menitipkan barang2 dagangan, baik itu buatan sendiri maupun produk2 dari industri lain. Tinggal, kita harus pandai2 memilih untung ruginya. Karena tidak semuanya layak dan sesuai dengan sifat dan keadaan lingkungan bisnis kita.

a-Seiring berjalannya waktu, kita akan mengenali tempat di mana kita dapat belanja barang dagangan kita. Ada tempat2 tertentu dimana kita mendapatkan barang dengan harga2 tertentu
b-Manfaatkan harga2 promo dan discount.

7-Definisikan nilai2 kebaikan dalam bisnis kita untuk mendukung kemantapan hati dan mencari keberkahan, sesuai agama dan kepercayaan kita masing2.

a-Menjadikan bisnis bernilai pahala. Dengan niat yang benar perbuatan mubah, semisal jual beli, bisa berubah menjadi sebuah amalan yang bernilai pahala. Misalnya hadits berikut ini “Khairunnas anfa’uhum linnas”, “Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Maka, bertanyalah selalu, apakah bisnis kita ini disamping berguna untuk diri sendiri dan keluarga, apakah ada manfaatnya untuk orang lain. Manfaat untuk orang lain, bisa berupa memberi kemudahan, menolong orang yang membutuhkan, mengambil peran dalam kegiatan sosial keagamaan di lingkungannya, dsb.
b-Galilah ilmu syari’i yang terkait dunia bisnis. Miliki akhlak luhur; di antara akhlak luhur yang sangat diperlukan dalam dunia bisnis adalah jujur, amanah, qana’ah, memenuhi janji, menagih hutang dengan bijak, memberi tempo untuk orang yang kesulitan melunasi hutangnya, memaafkan kesalahan orang lain, menunaikan kewajiban, tidak menipu dan tidak menunda-nunda pelunasan hutang.
c-“Se-baik2 pekerjaan adalah pekerjaan pria dengan tangannya dan tiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad, Al Bazzar, Ath Thobroni dan lainnya, dari Ibnu ‘Umar, Rofi’ bin Khudaij, Abu Burdah bin Niyar dsb). Dengan menghayati kalimat ini, kita bisa “dengan lahap” menikmati hasil bisnis kita, insyaAllah.

Demikian antara lain, catatan2 yang dapat kami sampaikan; dikembangkan dari materi talk-show BPTg (Bisnis Pensiunan Telkom grup) di K-Lite FM, Bandung pada hari Minggu, 5 Maret 2017, jam 19.30 s.d. 21.00. Semoga bermanfaat bagi khalayak. (Prasetya B. Utama; dari grup WA-BPTg)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close