Iptek dan Lingk. Hidup

Cabang Esports Pertama dipertandingkan di AG-2018

(merahputih.com)-MERAH-PUTIH; Asian Games 2018 Jakarta-Palembang jadi tonggak sejarah bagi Esports. Untuk kali pertamanya, Esports masuk ke turnamen olahraga multi event seperti AG.

 

Dalam tahun2 belakangan, popularitas Esports atau OR elektronik mulai naik dan menyaingi olahraga konvensional. Kaum muda mulai menggeluti Esports. Pertandingan video game ini mendapat perhatian khusus dari generasi muda. Hasilnya, Esports mulai diperhitungkan jadi cabang OR.

 

Esports populer mulai awal 2000an. Saat itu, banyak video game online yang bisa dimainkan melalui PC (personal computer) dan dimainkan beregu atau perorangan. Awalnya, Esports dipertandingan di internet cafe (tempat mengakses internet semacam warnet). Perlahan, generasi saat itu berganti hobi dari memainkan OR konvensional ke Esports.

 

Memasuki dekade 2010an, popularitas Esports meningkat drastis.Turnamen2 mempertandingkan video game menjamur di berbagai negara. Awalnya, video game bergenre fighting jadi pilihan utama Esports. Namun, seiring berjalannya waktu, video game bergenre multiplayer online battle arena (MOBA).

 

Sejumlah video game memiliki kompetisi Esports profesional. Para atlet profesional dapat gaji layaknya atlet OR konvensional. Di Korea Selatan, sangking populernya Esports, video2 game disiarkan secara reguler pada stasiun2 TV. Hingga ada yang khusus membahas Esports.

 

Pertengahan dekade 2010an puncak perkembangan Esports. DI Santa Ana, California, pertama Esports Arena diluncurkan (2015). Selain itu, video mengenai tutorial bermain Esports juga mulai bermunculan pada tahun yang sama. Situs pemutar video online dibanjiri dengan tutorial bermain Esports.

 

Memasuki pertengahan 2010an, dengan teknologi makin canggih, Esports tidak lagi dipertandingkan menggunakan PC. Sejumlah video game di ponsel pintar juga mulai dipertandingkan. Kepopuleran Esports membuat Dewan Olimpiade Asia (OCA) memutuskan bakal memasukkan Esports pada AG-2022. Namun, Esports harus menjalani uji coba lebih dulu pada AG-2018.

 

Sejumlah persyaratan ketat dilakukan untuk memilih video game yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2018. Termasuk di antaranya tidak ada unsur kekerasan, adu tembak yang mengarah ke terorisme, dan efek darah yang berlebihan.

 

Setelah melalui seleksi ketat, 6 video game dipilih untuk uji coba pada AG-2018. Yaitu Arena of Valor, League of Legends, Pro Evolution Soccer, Clash Royale, Hearthstone, dan Starcraft. Keputusan OCA itu tonggak baru membawa Esport ke langkah lebih tinggi. Ajang sekelas Olimpiade saja paling cepat baru mempertandingkan Esports pada 2020 atau 2024.

 

Bukan tidak mungkin, pada masa depan nanti Esports dapat berdiri sejajar dengan olahraga konvensional. (Bolaskor; Bahan dari : https://merahputih.com/post/read/mengenal-cabang-olahraga-esports-yang-baru-dipertandingkan-di-asian-games-2018)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close