Aku cinta Indonesia

Holtekamp Ikon Baru Teluk Youtefa Cahaya di Timur Indonesia

(papua.bisnis.com)-JAKARTA; Teluk Youtefa merupakan kanvas alam hasil simbiosis ribuan tahun antara laut dan daratan. Kawasan ini punya teluk, tanjung, hutan dataran rendah, mangrove dan pantai indah. Tak mengherankan teluk (pulau menjorok membelah perairan) ini selalu membuat takjub wisatawan.

 

Sebagai contoh, hutan bakau di daerah ini ketebalannya 200 mt dari garis pantai. Pohon bakau setinggi 7-12 mt. Bisa dibayangkan eksotisnya. Belum lagi keindahan pantai, tanjung, hutan dataran rendah, maka tak ada habisnya kekhasan kawasan Youtefa memicu decak kagum.

 

Ditambah kemegahan jembatan melengkung warna merah yang dihubungkan jalan besar yang segera beroperasi. Ini bisa jadi monumen sekaligus penanda pusat pertumbuhan kawasan Youtefa, cahaya di Timur Indonesia.

 

Jembatan Holtekamp 732 mt, dikerjakan sejak 2015, didanai Rp1,7 triliun bakal diresmikan. Saat ini, proyek monumental ini dalam tahap akhir pengerjaan, demikian publikasi kantor staf presiden, Rabu (13/2/2019). “Kalau cuaca cerah, kami bisa kerja hingga malam” ujar Duduh, bagian art lighting jembatan (13/2/2019). Ia bersama timnya memberesi pernak-pernik seperti lampu dan cat.

 

Project Manager Jembatan Holtekamp, Rizki Dianugrah, mengatakan akhir Februari mengaspal di jembatan merah, begitu warga menjuluki. Berada di atas jembatan, kita disuguhi warna hijau yang mendominasi bentang alam. Deburan ombak pantai jernih terdengar dari atas jembatan.

 

Kampung apung nelayan menghiasi salah satu sudut pemandangan dari atas jembatan itu. Rizki mengatakan masyarakat yang melewati jembatan bisa singgah di pantai Hamadi di dekat jembatan. Di sisi lain jembatan ada pantai Holtekamp yang menawarkan keindahan luar biasa.

 

Pemicu Perekonomian

Kepala negara di video mengenai Teluk Youtefa berharap infrastruktur di Jayapura yang berbatasan dengan Papua Nugini ini jadi stimulus ekonomi wilayah. Bisa picu pertumbuhan kawasan. Adanya jalan dan jembatan ini membuat waktu tempuh dari Jayapura ke Skouw pos perbatasan antar negara yang ada di distrik Muara Tami, terpangkas separohnya tinggal 1 jam 20 menit.

 

Pos perbatasan ini dikenal jadi tempat transaksi antara warga Papua Nugini dan Indonesia. Pemerintah telah membangun pasar. Warga Papua Nugini sering belanja barang2 produk Indonesia seperti minuman kemasan dan makanan ringan. “Hari pasarnya Senin dan Kamis,” ujar Ebis, pedagang kelontong yang 4 tahun membuka usaha di pasar itu.

 

Irfan Hidayat dari Kemen-PUPR mengatakan, selain jembatan mereka buat jalan baru hampir 10 Km. Jalan ini tembus ke jalan nasional. Jembatan Holtekamp jadi bukti pemerintah membangun pinggiran tanah air. Tekadnya membangun infrastruktur di daerah2 yang  luput dari perhatian. Presiden beberapa kali ke lokasi memastikan kelancaran pembangunan jembatan ini.

 

“Kita harapkan menumbuhkan titik perekonomian baru di Jayapura-sekitar karena memperpendek jarak dari Kota Jayapura ke Skouw” kata Presiden. Selain jembatan, juga dikembangkan kawasan perbatasan Skouw. Dari memperbaiki pos perbatasan hingga pasar. (Reporter/Editor  : Miftahul Ulum; Bahan dari : https://papua.bisnis.com/read/20190222/415/892411/jembatan-holtekamp-ikon-baru-teluk-youtefa-cahaya-di-timur-indonesia)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close