Psikologi

Edukasi Smartphone

Talkshow “Smartlife with Smartphone” sudah digelar (5/6) dipenuhi antusiasme pengunjung, khususnya mahasiswa Bina Nusantara Kampus Anggrek. Banyak pengetahuan dan pengalaman narasumber yang dituangkan dalam perbincangan hangat berdurasi hampir 3 jam itu.

 

Talkshow diisi sesi obrolan dan kuis yang menawarkan hadiah menarik dan diakhiri penampilan StandUp Comedian, Ryan Adriandhy. Narasumber yang dihadirkan : Denny “Abe” Abidin Head of Digital Business Marketing Communication Division Telkomsel, Tony Suryadi (Head of Business Marketing PixMix), dan Edi Kurniawan dari Redaktur Majalah Selular. Turut hadir A. Lukman Aribowo (Pemred Majalah Selular) yang berperan sebagai mediator. Ada 3 segmen. Masing-masing narasumber menyatakan pendapatnya tentang tema yang diangkat.

 

Segmen 1: Smartphone sebagai gaya hidup

Tren teknologi global bakal bergeser ke perangkat mobile. Semakin teknologi berkembang mempengaruhi gaya hidup penggunaan gadget makin meningkat untuk aktifitas sehari-hari. Smartphone saat ini  dibutuhkan masyarakat sebagai bagian dari bisnis dan gaya hidup.

 

Tak hanya eksis di jejaring sosial, smartphone bisa digunakan menunjang aktivitas pekerjaan. Edi kurniawan menuturkan saat liputan ke luar negeri dan dihadapkan tenggat deadline, dia memilih smartphone mengirim email dan mengambil foto sebagai bahan materi kerja ketimbang laptop yang berat. Smartphone bisa membantu menyelesaikan meski tidak berada dalam ruang kerja.

 

Segmen 2: Smartphone dari sisi negatif

Penggunaan ponsel pintar-smartphone bermanfaat bagi masyarakat.  Namun di sisi lain, berdampak negatif. Yang perlu diwaspadai adalah tindakan kriminal. Kasus penculikan-perampokan didasari iseng update status di jejaring sosial lewat handphone sehingga memancing pelaku untuk beraksi. Seperti “Aku sendirian di rumah”, atau bahkan pamer foto bayi dan anak-anak sendiri.

 

Perangkat “pintar” tidak berarti smartphone bebas virus dan malware. Smartphone, yang berbasis Android dikenal lumayan rentan terkena aplikasi berbahaya. Malware bisa menyusup ke phonebook, message, atau sistem lain untuk mengambil data rincian mengenai pengguna. Teliti seksama sebelum mengunduh aplikasi apa pun di toko online.

 

Segmen 3: Smartphone dari sisi peluang bisnis; Meski masih kalah dengan feature phone, penetrasi smartphone Indonesia berpeluang berkembang (saat ini ±  34%-36%). Oleh karena itu, developer mobile pun tentunya memiliki potensi untuk terjun di bisnis aplikasi.

 

Bagi PixMix, perkembangan smartphone kini membuat perusahaan memutar otak untuk menarik minat pengguna agar mau menggunakan aplikasi buatannya. Yang terbaru, PixMix kini menawarkan “sticker” serupa chat messaging OTT yang sedang naik pamor belakangan ini semisal Line, Kakao Talk, dan WeChat. (sumber: selular.co.id dan http://indotelcommunity.com/talkshow-edukatif-bahas-seputar-smartphone.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close