Hobi danKetrampilan

Kerupuk belalang

Kerupuk, hampir semua orang pernah makan panganan ringan ini. Rasanya yang renyah dan gurih menjadikan kerupuk punya banyak penggemar. Tak hanya bisa untuk kudapan, biasanya kerupuk juga enak dimakan sebagai pendamping nasi dan lauk pauk. Harga kerupuk cukup murah sehingga berbagai kalangan bisa menjangkaunya. Jenisnya pun beragam, mulai dari bahan baku, rasa sampai warna dan campurannya.

 

Kehadiran kerupuk yang merakyat pun dimanfaatkan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta untuk menciptakan sebuah kreasi baru. Dengan bahan yang berbeda dan tak biasa, belalang dimanfaatkan mahasiswa UNY  sebagai panganan garing ini. Kedengarannya cukup ekstrim, tapi jangan dilihat dari bahannya karena rasanya tidak kalah dari kerupuk lainnya, terlebih protein yang terkandung sangat baik untuk tubuh.

 

Kelompok mahasiswa UNY yang terdiri dari Niken Nur Chasanah, Fauziah Insani Nurhayati, Fin Narsih, dan Tohari memanfaatkan belalang kayu yang diaplikasikan dengan bahan baku kerupuk pada umumnya. Selain menciptakan varian jenis rasa baru pada kerupuk, Niken dan kawan-kawan juga berharap kehadiran kerupuk belalang ini dapat meningkatkan ekonomi dan berguna bagi masyarakat setempat.

 

Belalang kayu merupakan serangga herbivora yang umumnya berwarna cokelat. Biasanya serangga ini mudah didapatkan pada pohon tertentu seperti pohon turi, ketela dan pohon jati.

Selain bahan yang tak umum seperti belalang kayu, mereka menggunakan campuran tepung tapioka, bawang putih, bawang merah, garam dan gula pasir.

 

Cara pembuatannya juga cukup mudah dan bisa ditiru, pertama belalang kayu direbus, kemudian dibersihkan sayap, kaki dan kotorannya karena yang digunakan hanya bagian tubuhnya saja. Setelah proses pencucian dan pembersihan selesai, belalang diblender sampai halus, baru kemudian dicampurkan dengan bawang putih yang sudah dihaluskan.

 

Setelah tercampur rata, ditambahkan tepung tapioka, tepung terigu dan air, aduk rata kembali. Adonan yang sudah jadi setelahnya dituangkan ke dalam loyang dan dikukus sampai matang, lalu didinginkan. Adonan yang sudah matang diiris tipis, lalu dijamur sampai kering sama seperti pembuatan kerupuk pada umumnya, kemudian di goreng dan dikemas lalu dipasarkan.

 

Alasannya menggunakan bahan baku belalang karena belalang dikenal sebagai serangga yang kaya akan protein sehingga baik dikonsumsi . Di tangan Niken dan kawan-kawannya belalang disulap menjadi panganan enak dan unik. Sebelum melakukan uji coba, Niken mengaku sudah melakukan studi materi terhadap belalang yang akan diolahnya menjadi kerupuk.

 

Berdasarkan penelitian, di dalam seratus gram belalang dewasa terkandung protein sebesar 23,6 gram, lemak 6,1 gram kalsium 35 miligram, dan zat besi sekitar 5 miligram. Menurutnya protein hewani berperan penting dalam struktur dan fungsi sel mahluk hidup sehingga dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan sel-sel organ tubuh. Selain itu protein yang terkandung juga dapat membantu pembentukan otak manusia dan sel darah merah.

 

Kabar baiknya untuk kaum wanita yang ingin menurunkan berat badan, ternyata belalang juga bisa dimanfaatkan melangsingkan tubuh. Ada lagi manfaatnya untuk kesehatan, Fauziah menyatakan belalang berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit seperti, sakit kuning, sesak napas karena batuk, kejang dan infeksi sumsum tulang belakang.  Apakah Anda berminat mencoba kerupuk belalang? (http://kabarinews.com/kerupuk-belalang-kaya-protein-karya-mahasiswa-uny/57571)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close