Melestarikan Jongkong
Kini makin banyak orang kreatif berinovasi membuat makanan. Misalnya, jajan tradisional getuk, dulu berbahan singkong, sekarang ada yang mencampur susu dan keju agar hasilnya cita rasa unik-menarik. Makanan tradisional lainnya khas Garut, dodol dicampur cokelat.
Walau telah dimodifikasi agar lebih menarik dari makanan modern yang ditawarkan
di Indonesia, makanan tradisional asli tetap menjadi primadona banyak orang. Justru, makanan itu kini sulit dicari, seperti misalnya Jongkong Kelapa Muda.
Jajanan asli Indonesia ini susah ditemukan. Hanya beberapa toko atau pasar tradisional yang jual. Kadang kita bisa temukan di gerobak jajanan tradisional, itu pun kalau sedang ada. Tidak ada yang tahu pasti berasal Jongkong Kelapa Muda dari mana. Tetapi tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Orang Sunda menyebutnya dengan Jojongkong. Sedangkan di Jateng-Jatim, Jongkong Kelapa Muda populer dengan Pipis Kopyor. Kue basah yang bisa dibilang seangkatan sama kue putu, kelepon, awug, dan semacamnya ini memiliki bentuk yang berbeda-beda di setiap daerahnya.
Misal, ada yang membuat jongkong seperti bubur sum-sum, jongkong lapis, jongkong ketan hitam, dan jongkong kelapa muda dengan kuah santan serta gula merah yang dibungkus daun pisang. Tapi jongkong ini memiliki rasa yang sama, yakni rasa yang manis dengan aroma pandannya yang khas.
Anda tidak tahu? Cobalah ke pasar tradisional atau tempat jajanan tradisionalnya, mungkin tersedia jongkong kelapa muda. Melestarikan budaya itu bisa juga dengan mengenal makanan tradisional. (http://djamandoeloe.com/read/73/kuliner/legitnya-jongkong-kelapa-muda)-FatchurR