Industri makanan-Kapsul ajaib
Yoghurt telah lama dianggap sebagai minuman yang banyak manfaat bagi kesehatan. Produk fermentasi yang dibuat dengan bantuan Latic Acid Bacteria (LAB) ini, selain bermanfaat melancarkan proses pencernaan di dalam tubuh, juga memiliki rasa enak yang cukup digemari oleh masyarakat.
Artikel jurnal penelitian yang ditulis Kim Dae-Seop, Park Mi-Ey, Yoo So-Yeun, dan Kim In-Young (2014), disebutkan bakteri Lactobacillus merupakan salah satu LAB dalam pembuatan yoghurt, dapat membantu menjaga kekebalan tubuh dengan memecah molekul protein menjadi asam amino sebagai bahan utama dalam pembentukan sel otot dan jaringan lainnya.
Bakteri Lactobacillus juga berperan dalam sintesis vitamin, mengkontrol pH dalam tubuh, membantu proses metabolisme, dan memperkuat sistem imun tubuh. Enzim yang dihasilkan bakteri ini dapat membantu tubuh menyerap nutrisi dari yang kita makan. Selain itu, bakteri ini menghasilkan vit-A, vit-B dan vit-K yang berguna dalam proses metabolisme dan pembekuan darah.
Yoghurt makin bernilai tambah, walau yoghurt memiliki masalah utama karena masa penyimpanannya yang singkat. Umumnya yoghurt kemasannya telah dibuka atau telah disimpan terlalu lama akan mengalami perubahan kandungan gizi dan rasa.
Hal ini karena bakteri Lactobacillus di dalamnya memiliki masa hidup yang singkat akibat perubahan lingkungan di sekitarnya sehingga tidak dapat lagi tumbuh secara optimum. Para ahli sebelumnya telah mencari cara untuk memperpanjang umur hidup dari bakteri Lactobacillus ini dengan menggunakan teknik mono-capsulationdan double-capsulation.
Teknik ini sulit diaplikasikan di industri. Ini mendorong Kim Dae-Seop dan kawannya mengembangkan teknik double matrix encapsulation. Kini para ahli menemukan teknik pembuatan kapsul lactobacillus yang dinamakan encapsulation technology.
Encapsulation merupakan suatu teknik yang dibuat melindungi bakteri dari faktor lingkungan luar. Tujuan teknik ini untuk menciptakan micro-envoronment yang membuat bakteri bertahan selama proses metabolisme dalam tubuh.
Kapsul yang dibuat bersifat semi permeable, tipis, tetapi kuat untuk menunjang kehidupan sel bakteri agar tetap hidup, serta didesain sehingga bakteri Lactobacillus dapat keluar pada organ yang diinginkan. Pada teknik ini double matrix encapsulation, bakteri Lactobacillus akan ‘diawetkan’ dengan mengubah teksturnya menjadi lebih kenyal.
Kapsul pertama, krim penuh gizi yang dibuat dari asam stearat, minyak dari biji Camellia japonica, sukrosa sebagai emulsifier, skualen botani sebagai pelunak, serta tocopherol sebagai antioksidan. Krim ini digabung bakteri Lactobacillus sehingga hasilnya berupa krim lembut yang mengandung bakteri Lactobacillus.
Krim tersebut kemudian akan dibungkus oleh kapsul kedua yang berupa campuran dari kitosan dan sodium alginate. Hasilnya, akan terbentuk kapsul kecil berbentuk bola jeli yang mengandung bakteri Lactobacillus.
Kapsul ini bukan hanya memiliki inovasi dalam bentuknya, namun juga dalam pemanfaatannya. Bukan hanya dapat menjadi starter pada pembuatan yoghurt namun juga dapat dikonsumsi langsung oleh siapa saja, bahkan oleh penderita alergi laktasi yang tidak dapat menkonsumsi yoghurt untuk mendapatkan manfaat dari bakteri Lactobacillus.
Para peneliti juga tengah mengembangkan fungsinya sebagai obat dengan teknik drug delivery system karena dapat diinjeksi dengan bahan-bahan obat, seperti misalnya insulin, untuk proses penyembuhan penyakit. (Ditulis oleh: Aghnia R., Dewi P., Dimas M., Nur Sopiah., R. Arini; Mahasiswa Departemen Pendidikan Biologi UPI 2011; http://m.kompasiana.com/post/read/700299/2/kapsul-ajaib-revolusi-industri-makanan.html)-FatchurR