Islam

Gabung ke ISIS karena gagal paham

Merdeka.com-2 warga Pekanbaru RS (26) dan FR (30) digagalkan polisi Singapura saat akan berangkat ke Suriah. Keduanya membawa dokumen yang berhubungan dengan Islamic State Of Iraq dan Syria (ISIS).

Kedua warga ini pun diterbangkan dari Singapura ke Batam Kepri, lanjut ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau dan dikawal Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri. Setiba di Pekanbaru, kedua terduga ISIS ini mengaku gagal paham ketika dipengaruhi orang dari ISIS.

“Keduanya ini diberi pemahaman keliru, seperti pemerintahan RI disebut tidak baik, mereka dijanjikan akan diberi kehidupan lebih baik jika bergabung dengan gerakan ini” ujar Waka Polresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono (9/11).

Deportasi kedua warga asal kec-Sail dan Payung Sekaki kota Pekanbaru ini berawal dari kecurigaan polisi Singapura terkait dokumen yang dibawa. “Keduanya berangkat ke Singapura 5/11/15. Di sana mereka dicurigai karena dokumen yang dibawa. Saat diinterogasi, keduanya mengaku hendak ke Suriah. Mereka langsung di deportasi ke Indonesia,” jelasnya.

Kepada polisi, kedua pria itu mengaku aktif dikegiatan agama dan bergabung organisasi keagamaan 2007 dan 2011. Keduanya mulai rajin berselancar di dunia maya mencari tahu informasi tentang ISIS.
“Hingga mereka berkenalan seseorang yang berada di Suriah di jejaring social FB”.

Dari media sosial itu, keduanya intens berkomunikasi dengan seseorannya. “Mereka saling berbagi video terkait kehidupan di Suriah. Dijanjikan di sana dapat hidup layak dan diberi tempat tinggal dan gaji,”. Berawal dari komunikasi intens, FR dan RS diajak berangkat ke Suriah melalui Singapura.

Kini mereka diperiksa intensif. Polri akan kerjasama dengan pihak2 untuk menyadarkan keduanya.

(Ren; http://www.merdeka.com/peristiwa/dua-warga-pekanbaru-gabung-isis-karena-gagal-paham.html)-FatchurR

—————

 

Artikel IBO lainnya sebagai berikut :

  1. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
  2. Senantiasa Memohon Petunjuk Kepada-NYA
  3. Jangan takut menikah. Ini janji Allah
  4. Indahnya bacaan shalat
  5. Mari berprasangka baik

—————

 

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Tuhan telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia & berbuat baiklah kepada Ibu Bapak. Jika salah seorang diantarnya atau dua-duanya berusia lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali jangan mengatakan kepada keduanya perkataan

 

“Ah” & janganlah engkau membentak keduanya. Ucapkan kepada keduanya perkataan yang baik. Rendahkan dirimu terhadap keduanya penuh kasih sayang & ucapkan “Wahai Tuhan sayangilah keduanya karena mereka telah mendidik aku (QS.Al-israa:23-24).

Begitu besar pengorbanan kedua ortu yang melahirkan, membesarkan, mendidik dan membimbing kita jadi manusia beriman. Jasa kasih sayang kedua ortu tidak dapat dibalas harta benda sebanyak apapun. Allah SWT memerintahkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidayn) hukumnya adalah Wajib. Imam Qurthubi rahimahullahu mengatakan :

 

Berbakti kepada ortu, memenuhi yang jadi keinginan mereka selama bukan maksiat walau yang mereka perintahkan bukan wajib tetapi mubah atau boleh pada asalnya. Adapun adab tehadap kedua orang tua adalah sbb :

 

Mentaatinya selama tidak bermaksiat ke Allah SWT, merendahkan diri dihadapannya, berbicara lembut, mendengar nasehat dan merawatnya, menyediakan makan, meminta izin kepadanya bila hendak pergi, memberi harta kepadnya,mengantarkan mereka beribadah haji/umrah  dan mendoakannya.

Bila mereka tiada : menshalati jenazahnya, mendoakan, menunaikan janji atau wasiat  dan hutangnya, memuliakan teman2 mereka dan menyambung silaturohim dengan kerabat. Alangkah bahagianya bila kita masih punya dua ortu sehingga dapat berbakti langsung. (M. Burhanudin-72; Sumber : Jalandakwah.info)-FR

—————–

 

2- Senantiasa Memohon Petunjuk Kepada-NYA
Mengendalikan hati adalah perbuatan tersulit. Karena itu yg dapat mengendalikan hatinya, ia akan mendapatkan kebahagiaan Akhirat. Firman Nya اَللّهُ سبحانه وتعالى, “Tidak ada seorang pun melainkan mendatangi Neraka itu. Bagi Tuhan suatu kemestian. Kami menyelamatkan orang²  bertaqwa dan membiarkan orang² yg zalim di dalam Neraka dalam keadaan berlutut..!” (QS. Maryam, 71-72)

Umat Islam diperintah memohon petunjuk ke jalan yg lurus, sedikitnya 17x sehari-semalam ketika ia membaca ; “Ihdinash-shiroothol Mustaaqiim..!”–“Tunjukilah kami jalan yg lurus” (QS. Al-Fatihah, 6)

Hendaknya setiap Mukmin selalu Istiqamah dan menjaga dirinya agar ia tetap berada di jalan yg lurus. (Bude Koes)-FR

————

 

3-Jangan takut menikah. Ini janji Allah
Kalian Yang Masih Pacaran Sampai tua, kalian Yang takut Untuk menikah, Apa yang kalian tunggu? Kalian malah akan menambah Dosa untuk diri kalian sendiri Jika tak mensegerakan menikah. Untuk kalian yang takut menikah, dan yang akan menikah, BACALAH !!

Ketika seorang Muslim-pria / wanita akan menikah, biasanya timbul perasaan ber-macam2. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, dan tidak sabar menunggu datangnya pendamping. Ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada perasaan keraguan. Namun, ada juga muncul rasa kekhawatiran.

 

Bagi calon suami, rasa khawatir menghantuinya. Khawatir nanti setelah menikah? Bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga atau tidak? Nanti setelah mempunyai anak, mampukah membimbing dan mendidik mereka? Apalagi kebutuhan hidup sehari-hari semakin mahal dari tahun ke tahun.

Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki kekhawatiran soal ekonomi dan sudah punya calon, sengaja tidak segera menikah. Mereka berasalan, menikah itu tidak gampang, harus menemukan kecocokan dulu, harus berpendidikan tinggi dulu, harus kaya terlebih dulu. Maka hal itu akan menjadi tumpukan dosa jika melewati masa-masa matang tidak mempersibuk diri dengan kebaikan.

Persoalan utama seseorang yang akan menikah adalah penyakit ragu-ragu. Jika penyakit ini hinggap dalam pikiran dan hati seseorang, maka saat itu juga waktu yang paling tepat untuk introspeksi diri terhadap keyakinannya. Karena itulah kunci utama dalam melangkah ke depan dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup.

Berkaitan dengan kekhawatiran itu, yang karenanya seseorang tidak segera menikah padahal sudah mempunyai calon pasangan, Allah Taala berkata :

“Nikahkanlah orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. an-Nur [24]: 32)

Jika Allah Taala berjanji demikian, kenapa harus ragu? Jika memang janji dari Zat yang Mahabenar itu sudah jelas tertulis di dalam al-Quranul Karim, mengapa mesti ada ketakutan untuk segera menikah? Padahal, calon pasangan sudah ada, umur sudah waktunya dan pantas segera menikah.
Jalan keluarnya adalah berikhtiar. Jika berikhtiar sudah dilakukan, maka jangan pernah berhenti sekaligus berdoa. Percayalah, Allah Taala telah menentukan saat-saat yang tepat dan terbaik bagi hamba-Nya yang tak pernah putus asa dari Rahmat-Nya.

Kewajiban kita mempercayai janji Allah. Jangan sampai bisikan2 setan menyusup ke hati. Karena dapat menggoyahkan keimanan kita terhadap kebenaranNya, termasuk ketika Allah akan memampukan hamba-Nya yang miskin bila menikah.

 

Tiada yang sulit bagi Allah jika ingin memberikan karunia pada hamba-Nya. Allah Maha Pemurah dan Pemberi rezeki. Dengan keyakinan itu, hidup kita akan optimis dan selalu berpikir posititf. Berkaitan dengan karunia Allah Taala, yang dimaksud adalah rezeki. Rezeki materi atau non materi. Namun dikatakan rezeki jika di dalamnya terdapat manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Rezeki non materi, sebagai contoh : Seseorang yang belum menikah sehat, kesempatan, atau mampu setelah menikah. Hidupnya sederhana setelah menikah. Namun dia hidup bahagia dengan keadaan yang dijalani. Karirnya makin menanjak, tatapan matanya terhadap masa depan optimis, dan dapat memberi manfaat kepada orang lain. Itulah janji-janji.

Pintu-pintu rezeki akan terbuka lebar jika seseorang telah mengalami sebuah jenjang membahagiakan bernama pernikahan. Setelah kita berusaha dan berdoa, rezeki akan datang dengan segera. Dengan menikah, kita mengharapkan Allah Taala menganugerahkan rezeki yang barakah.

 

Yaitu rezeki yang dapat menentramkan hati dan mensucikan jiwa. Sehingga semakin membuat kita berbahagia dan meningkatkan rasa syukur terhadap nikmat yang telah Allah Taala berikan dengan semakin giat dan tekun dalam beribadah dan bekerja. Hanya kepada Allah kita menyembah, dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan. (M. Budhi Rahardjo-72; sumber dari mozaik.inilah)-FR
———–

 

4-Indahnya bacaan shalat
Mengapa kita shalat buru2 kalau tahu bacaan shalat bisa membuat kita bagai di Surga seperti makna bacaan shalat ini……. Mari kita camkan dan renungkan insya Allah akan berlinang air mata kita : Allahumma shalli ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad…SAW….

Makna bacaan shalat yang luar biasa.
(Bisa dijadikan renungan dan pelajaran untuk melaksanakan shalat yang lebih baik)
Malam itu Jibril mengantar Rasulullah SAW naik ke Sidratul Muntaha.  Namun karena Jibril tidak diperkenankan mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril mengatakan pada Rasulullah SAW untuk melanjutkan tanpanya.
Rasulullah melanjutkan berjalan perlahan sambil ter-kagum2x melihat indahnya istana Allah hingga tiba di hadapan Arsy [singgasana Allah]. Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul, inilah pertama kalinya Nabi SAW berhadapan dan berbincang secara lngsung dengan Allah SWT. [Bayangkanlah, indah dan dahsyatnya momen ini]

PERCAKAPAN Antara Rasulullah Muhammad SAW dengan Allah :
a.   Rasulullah SAW mendekat dan memberi sapaan pnghormatan kepada Allah SWT:
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH
(“Semua ucapan penghormatan, pengagungan, dan pujian hanyalah milik Allah.”)

b.   Kemudian Allah SWT membalas sapaannya :
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
(”Segala pemeliharaan dan pertolongan Allah untukmu, begitu pula rahmat Allah dan karunia-Nya”)

c.   Mendapat jawaban sperti ini, Rasulullah SAW tidak merasa berbesar diri, justru beliau tidak lupa dengan umatnya (ini yang membuat kita sangat terharu). Beliau menjawab dengan ucapan :
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN. (”Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba Allah yang shalih.”)

Bacalah prcakapan mulia itu sekali lagi… itu adalah percakapan Sang Tuhan dan hambaNya, Sang Pencipta dan ciptaanNya… dan mereka saling mnghormati satu sama lain… menghargai satu sama lain…. dan lihat betapa Rasulullah mencintai kita umatnya. Beliau tidak lupa dgn kita ketika ia di hadapan Allah.

d.   Melihat peristiwa ini, malaikat yang menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha ter-kagum2x  betapa mulianya Allah, betapa mulianya Muhammad dan malaikat pun mengatakan dengan keyakinan penuh :

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
(”Kami bersaksi tiada Tuhan selain Allah… dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya”)
Jadilah rangkaian percakapan ini jadi bacaan dalam shalat yaitu posisi Tahiyat Awal dan Akhir…yang kita ikuti dengan shalawat kepada Nabi sebagai sanjungan sebagai individu yang menyayangi umatnya.

(Dulu sewaktu belum bisa memaknainya, kita bingung atas kalimat dalam bacaan ini, tapi mudah-mudahan ini bisa menjadi modal dalam lebih meresapi makna shalat kita… merasakan getaran yang dirasakan malaikat saat peristiwa itu, (Sugeng W-72)-FR

———–

 

5-Mari berprasangka baik

Tiada sesuatupun yang diberikan Allah, kecuali semua baik baginya. Bila terasa nikmat bersyukurlah, bila tidak bersabarlah sebab Allah memberi kebaikan dalam rencana-NYA : Hadist Rasulullah SAW :
Sakitnya orang muslim itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak.

Allah maha kasih dan penyayang, semua pemberian Allah swt adalah KEMULIAAN bagi umat MUKMIN karena Allah SWT menjadikan Agar ia SADAR dan INGAT perbuatannya agar KEMBALI kepada-Nya. Dan Atas ulah manausia Allah MEMBERI PERINGATAN agar kembali KE JALAN YANG BENAR, sering dianggap sebagai “FENOMENA ALAM”

 

Padahal tidak ada sesuatupun terjadi kecuali atas IZIN ALLAH SWT. Allah LEBIH mencintai DIRI kita dari pada kita mencintai diri kita sendiri, Mari BERPRASANGKA Baik kepada-Nya dan kepada SESAMA. (Mahmur S-72)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close