Lima pebisnis dari mulai nol
VIVA.co.id-Orang sering ragu jadi pengusaha karena tak punya modal. Ya modal materi dan kemampuan bisnis. Kalau ragu terus dan tidak ada usaha menutup keraguan, itu namanya tidak niat jadi pengusaha.
Kalau niat tertanam, berarti harus bergerak melawan keraguan itu. Kisah lima pengusaha yang sukses berbisnis walau memulai dari dasar ini mungkin bisa dijadikan inspirasi.
- Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono
Siapa yang tidak pernah naik taksi Blue Bird? Apalagi tinggalnya di Jakarta. Setidaknya sesekali pernah naik taksi warna biru yang ada di mana2. Ada seorang perempuan tangguh di balik kesuksesan Blue Bird menjadi perusahaan taksi tepercaya. Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono namanya.
Terlahir dari keluarga berada, Siti Fatimah menelan pil pahit karena bisnis orangtuanya bangkrut. Dia bersusah payah sekolah hingga akhirnya lulus dan menikah dengan dosennya. Siti terjun ke dunia usaha dengan menjual batik dari pintu ke pintu. Dia pun berjualan telur, yang saat itu dianggap makanan mewah.
Ia mulai bisnis taksi setelah dapat 2 mobil sedan bekas setelah kematian suaminya. Dua mobil itu dioperasikan lewat panggilan telepon dari rumahnya. Usahanya terganggu karena taksinya dianggap liar lantaran tidak berizin. Tapi Siti Fatimah tidak patah semangat, sampai menemui Gubernur Ali Sadikin.
Waktu ingin mengembangkan usaha pun dia menemui kendala, yaitu modal kurang. Tapi akhirnya dia dapat pinjaman dari bank untuk beli 100 mobil yang kemudian menjadi cikal bakal kesuksesan Blue Bird saat ini.
- Reza Nurhilman
Keripik Maicih yang terkenal itu ternyata diolah dari tangan anak muda yang saat itu berusia 23 tahun. Reza Nurhilman namanya. Tidak perlu modal puluhan atau bahkan ratusan juta, Reza hanya menggenggam Rp15 juta untuk mengawali bisnis keripik pedas itu hingga bisa sukses seperti sekarang.
Reza mengakali pengeluaran dengan pemikiran brilian. Daripada sewa lapak mahal, dia jual Maicih dengan cara online. Lewat Twitter, dia menawarkan keripik itu dengan mengerahkan agen-agen. Setelah sukses di Bandung, Reza merambah Jakarta. Bisnis Maicih Reza pun akhirnya menyebar luas sampai ke kota-kota lainnya. Bahkan di supermarket dan minimarket Maicih bisa bersanding di satu rak dengan snack yang lebih dulu terkenal, Cihuy deh.
- Sunny Kamengmau
Pernah dengar tas Robita? Tas buatan Jepang? Salah. Tas Robita merupakan karya Sunny Kamengmau, pria yang tak punya ijazah SMA. Tas ini sangat digemari orang-orang Jepang. Bahkan para sosialita negeri samurai sering memakainya.
Tapi tahu tidak awal mula Sunny bisa sukses jadi pengusaha tas? Dia dulu adalah tukang sapu di hotel yang lalu dijadikan satpam karena hasil kerjanya bagus. Di hotel, dia serius mempelajari bahasa Inggris dan Jepang. Gaji yang minim pun masih dia alokasikan buat beli kamus biar cepat belajar.
Sampai akhirnya dia ketemu dengan pebisnis Jepang. Setelah bercakap-cakap, dia ditantang untuk membuat tas dan memasarkannya ke Jepang. Dia menyanggupi tantangan itu, tapi usahanya stagnan dan bahkan ditinggal perajin tas. Namun kemudian dia bangkit dan sanggup mempekerjakan 100 orang. Tasnya pun kian kesohor. Bisa jadi pesaing Hermes, nih.
- Nurhayati Subakat
Sebelum peralatan Wardah bisa gampang dijumpai di toko2 dan mal, alat2 kosmetik ini punya kisah panjang. Nurhayati Subakat, perempuan yang tak mau menyerah saat bisnisnya menghadapi cobaan berat. Saat awal memulai bisnis kosmetik islami ini, Nurhayati sempat dipandang sinis. Dia dituduh menjual agama karena menonjolkan kehalalan kosmetik Wardah.
Tapi Nurhayati tidak gentar karena itulah keunggulan produknya. Dia tidak langsung bisa memasarkan Wardah di mal, tapi datang sendiri dari salon ke salon dan rumah ke rumah. Ketika bisnisnya mulai menggeliat, tempat usahanya terbakar habis. Sempat mau menyerah, dia akhirnya memutuskan menghidupkan kembali bisnisnya.
Jika dihitung-hitung, butuh 29 tahun buat Nurhayati untuk membuat Wardah menjadi beken seperti saat ini. Dia pun sukses memasarkan Wardah hingga ke negeri orang, seperti Malaysia. Sederet artis ternama pun menjadi mitra Wardah, termasuk Marissa Haque yang mengusulkan dirinya sendiri untuk menjadi brand ambassador produk kecantikan ini.
- Bob Sadino
Saat Bob Sadino meninggal, banyak orang merasa kehilangan. Bagaimana tidak, kisah suksesnya telah menginspirasi banyak orang. Bob membulatkan tekad menjadi pengusaha saat sudah sembilan tahun bekerja di badan usaha milik negara. Bisa dibayangkan, dong, betapa banyak pengorbanan materinya untuk mengejar impiannya menjadi pengusaha sukses?
Pertama-tama, dia berbisnis sewa mobil, yang dia sopiri sendiri. Bisnis itu keok lantaran ia mengalami kecelakaan saat menyopiri klien yang menyewa mobilnya. Bob lalu terjun bebas dengan bekerja sebagai buruh bangunan, upahnya harian. Tapi Om Bob memang sepertinya punya insting bisnis yang kuat.
Dengan modal terbatas yang dia dapat dari utang ke tetangganya, dia mencoba berjualan telur ayam negeri. Bob mengetok pintu demi pintu untuk memasarkan produknya alias menjadi sales door to door.
Tapi usaha tak kenal lelah Bob berbuah manis. Dia sukses menjual telur2nya ke ekspatriat di kawasan Kemang, Jaksel. Dia lalu membangun Kem-Chicks agar tak perlu lagi mendatangi rumah2 untuk menawarkan produk pertanian dan peternakan yang dia jual.
Dari lima kisah pengusaha sukses yang memulai dari dasar di atas bisa diambil kesimpulan. Seseorang gak selalu harus punya modal kuat untuk bisa menjadi pengusaha sukses. Yang penting adalah punya niat dan pantang menyerah. Modal berupa utang bukan masalah. Kalau ragu berbisnis karena alasan tidak punya modal, kapan majunya?
Mungkin kata-kata Om Bob ini bisa membakar gairah usaha kita, karena Bisnis yang berprospek cerah adalah bisnis yang dimulai, bukan ditanyakan terus. (Akung Pras; ase; Raden Jihad Akbar; http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/690915-lima-pebisnis-sukses-ini-mulai-dari-nol–tanpa-modal-besar)-FR