Ayah juga butuh cuti Melahirkan
KOMPAS.com-Cuti melahirkan bukan hanya penting untuk ibu, juga bagi ayah. Banyak keuntungan akan didapat saat anak yang baru lahir dekat erat dengan kedua ortunya. Hal itu tampak pada hasil penelitian Studi dari Oxford University. Peneliti meneliti terhadap 192 keluarga yang baru memilik anak.
Aktivitas ayah-ibu direkam pakar, termasuk saat mereka berinteraksi bersama anak pada situasi yang berbeda, misal, saat merawat atau bermain bersama anak. Peneliti juga melakukan tes psikologi pada ortu dan meneliti pola tingkah laku anak. Apakah anak nampak rewel, tak patuh, memiliki emosi tinggi, atau bahkan agresif dengan memukul serta menggigit?
Hasil dari penelitian nantinya untuk mengetahui bahwa apakah bayi laki-laki berusia di bawah tiga bulan yang banyak berinteraksi dengan ayahnya, serta menjalin hubungan yang kuat, ternyata lebih memiliki sikap yang tenang dan bahagia saat berusia satu tahun.
Sementara itu, pada bayi laki-laki di bawah tiga bulan yang jarang berinteraksi dengan ayahnya atau sang ayah nampak seperti sibuk dengan pikiran sendiri tak mempedulikan anak, maka anak akan menunjukkan sikap yang buruk, yakni agresif, temperamental, dan sebagainya.
Studi tidak mengelaborasi untuk mengetahui apakah sikap buruk tersebut akan terus dibawa oleh anak di masa mendatang atau hanya berhenti di usia satu tahun. Namun yang pasti, studi membuktikan bahwa jalinan emosional antara anak dan ayah sebelum usia satu tahun terbukti berpengaruh signifikan pada fase tumbuh kembang anak. (Agus Suryono; sumber dari : Silvita Agmasari; Syafrina Syaaf; http://female.kompas.com/read/2016/05/01/103500520/Studi.Buktikan.bahwa.Ayah.Juga.Perlu.Cuti.Mel)-FR