Selingan

Buku Seratus Kiatnya Bondan

Sebelum saya membeli buku Seratus Kiat (jilid 1), karya almarhum Bondan Winarno di tahun 1987, sudah banyak saya membaca tulisan lepasnya. Ia seolah mengajak pembacanya berjalan menyertainya. Pengetahuannya sangat luas dan dalam.

 

Namun yang lebih saya kagumi adalah cara ia berbagi pengetahuannya santai dan runtut. Tulisannya lebih mudah dicerna dan lebih ringan dari tulisan Gunawan Muhammad yang juga saya kagumi.

 

Tahun 1989, saya membeli Seratus kiat jilid 2 dan saya tetap mengikuti tulisan-tulisan lepasnya. Tiba2 saya akhirnya mengenal wajahnya lewat layar kaca. Ungkapan “mak nyusss”, hanya Bondan yang bisa mengucapkannya dengan pas, menjadi ungkapan yang jauh melampaui bingkai televisi.

 

Pagi itu kita dengar Bondan sudah pergi. Ia sempat menulis riwayat sakitnya, seperti biasa istilah berat ttg kedokteran ia tulis dengan cair tanpa kehilangan keseriusamnya. Bondan, dengan tulisan itu seperti pamitan, membuat punggung saya merinding. Tidak banyak penulis yang pamitan seperti Bondan. Ia pulang dengan elegan. Selamat jalan. (Sleman 20171129; Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close