Iptek dan Lingk. Hidup

Pertanian Vertikal menemukan Lahan(1/2)

(bbc.com/indonesia)-Umumnya menanam bibit di ladang yang ada sinar matahari atau rumah2 kaca, Tapi perusahaan2 menaburkan bibit dan menanam di gudang2 tua, gelap bercahaya ultra ungu UV- menghemat penggunaan air dan memanen produk lebih cepat.

 

Di pabrik karpet tua di pinggir kota Kortrijk di Belgia, revolusi pertanian dirancang: menanam di ruangan, bukan lahan pertanian, tersusun lapis demi lapis di cahaya warna permen di area ukuran sama dengan flat tipe studio.  Itu pertanian vertikal. Perusahaan2 muncul 10 tahun ini, mengisi gudang2 tua dan bekas pabrik dengan struktur untuk tumbuh sayuran dan tanaman obat.

 

Salah satunya perusahaan : Urban Crops. Mereka menggunakan bingkai besar dirancang menyangga nampan yang didorong dalam sabuk angkut yang berisi bibit2 tanaman untuk dipapar dengan cahaya lampu LED biru dan merah yang lembut di bekas pabrik karpet ini.

 

Sistem mereka, sebagian besar otomatis, masih proses pengerjaan. Ketika berkunjung, dijadwalkan pembaharuan piranti lunak, tidak ada mesin yang dinyalakan. Kepala eksekutif Maarten Vandecruys minta maaf dan menjelaskann, perangkat keras memungkinkan tanaman dipapar cahaya dan nutrisi selama siklus pertumbuhan. Dan mereka bisa memanen pada waktunya.

 

“Tidak ada risiko kontaminasi” katanya sembari menyebutkan area itu tertutup. Tiap spesies tanaman memiliki jadwal pertumbuhan yang dirancang sesuai kebutuhan. Tanaman tumbuh lebih cepat dibanding di luar ruangan. Urban Crops mengatakan, hasil panen pertanian vertikal per meter2 lebih banyak dibanding pertanian tradisional atau rumah kaca.

 

Pertanian vertikal lebih sedikit menggunakan air, tanaman tumbuh lebih cepat, dan bisa sepanjang tahun – tak hanya musim tertentu. Secara teori, dapat dibangun di mana saja. Di Urban Crops, 8 lapis tanaman disusun di area 20 m2. Itu bukan ukuran komersial, tapi ajang pembuktian konsep ini dapat dilakukan. “Dalam sistem ini, tiap hari musim panas tanpa awan” kata Vandecruys.

 

Tetapi dapatkah Anda menumbuhkan apa saja di bangungan, berteknologi tepat di tangan Anda?

Vandecruys mengatakan mungkin saja dengan sistem ini – tapi hal itu tak selalu berguna. Lebih efektif memilih tanaman yang cepat panen dan bernilai tinggi di pasar. Tanaman obat, baby greens untuk salad dan bunga yang dapat dimakan, dapat menghasilkan lebih2 banyak per kg nya dibanding sayuran berakar, yang dapat tumbuh di luar ruangan dengan cara lama hingga beberapa waktu mendatang.

 

Menanam tumbuhan di ruangan, kita dapat mengontrol kebutuhan tanaman. Tanaman bisa tumbuh cepat beserta kandungan nutrisi. Cahaya LED, dapat dinaik-turunkan sesuai keinginan dan, karena tidak menimbulkan panas tinggi seperti lampu pijar, dapat diletakkan dekat tanaman untuk dapat penyerapan cahaya optimal.

 

Juga untuk memproduksi sayuran berjumlah sama dengan yang kita dapatkan dari pertanian luar ruangan – tapi dengan lahan yang lebih sempit. Ada model2 utama untuk pertanian di ruangan dapat dipilih untuk pertanian vertikal: hidroponik – tanaman tumbuh di atas wadah berisi air yang penuh nutrisi – dan aeroponik, akar tanaman secara periodik disemprot cairan yang kaya air dan nutrisi.

 

Pilihan terakhir butuh air lebih sedikit, tapi tantangan teknis lebih besar. Ada aquaponik, yang berbeda, melibatkan pembibitan ikan untuk membantu menumbuhkan bakteri untuk nutrisi tanaman. Urban Crops memilih hidroponik. Vandecruys menekankan, mereka mendaur ulang air beberapa kali setelah menguap dari tanaman dan ditangkap kembali dari udara lembab.

 

Sistemnya dirawat dengan sinar UV mencegah penyebaran penyakit. Mungkin manfaat penting dari pertanian vertical, penggunaan air yang sedikit. “Kami buat estimasi dengan daun selada diperkirakan konsumsi airnya 5% dibanding budidaya tradisional di lahan biasa,” jelas Vandecruys.

 

Tetapi Urban Crops tak merencanakan pendapatan dari penjualan tanaman. Perusahaan itu berencana untuk meraup uang dari penjualan pertanian vertikalnya. Pertanian vertikal itu dirancang mencakup sistem penanaman sebagai produk di dan dari mereka sendiri – orang dapat beli sistem ini dengan tujuan untuk menanam tumbuhan di dalam ruang yang relatif terbatas –

 

Yang berpotensi membawa pertanian ke area perkotaan, kompeks seperti kampus / universitas. Perangkat ini dapat dipasang seiring garis produksi tanaman di pertanian rumah kaca. Salah satu yang memiliki nama besar dalam pertanian vertikal, memiliki sebuah model bisnis yang berbeda.

(Chris Baraniuk; Bahan dari : http://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-39579311)-FatchurR***Bersambung

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close