Pengalaman Anggota

Embun Pagi-Anggrek Merpati

Tiba-tiba saja halaman depan rumah saya berbau harum. Ternyata anggrek Merpati di pohon klengkeng di depan rumah berbunga lagi.

 

Alangkah indahnya bila bergerombol, berbunga bersama. Warna kelopak bunganya (sepal) yang putih dan petal (putik) nya yang semburat kuning, menyerupai burung-burung merpati putih yang bertebangan, jadi ingat kelompok burung yang sama yang pernah dimiliki Divlat, Gegerkalong.

 

Kabarnya burung-burung itu sekarang sudah tidak ada. Sesungguhnya saat itu bukan saja merpati yang dilepas bebas oleh pecinta burung, tapi juga burung perkutut, derkuku dan kutilang. Mereka betah karena memang ditebarkan makanan di lapangan depan.

Karunia Allah menciptakan species anggrek merpati atau dendrobium crumenatum yang paling mudah tumbuh dan paling rajin berbunga. Bagi pencinta anggrek yang putus ada karena tanamannya tidak kunjung berkembang, bisa mencobanya.

 

Carilah tempat di bawah kerindangan dedaunan, yang sinar matahari masih bisa sedikit menembus, tempelkan dan ikat dengan tali, bagusnya dari bahan sabut kelapa. Tidak perlu media.

 

Pada awalnya sebelum akarnya tumbuh melekat, perlu penyiraman rutin, namun setelah akar-akarnya yang tumbuh hijau kekuningan muncul, penyiraman dikurangi dan akhirnya dibiarkan saja tanpa disirami. Insya Allah berbunga.

 

Kalau masih juga mogok, cobalah bacakan mantera setiap hari selama sebulan. Manteranya begini,
“Eh, bunga, segeralah berkembang ya sayang. Kalau engkau tidak juga berkembang, buat apa kau hidup, lebih baik aku cabut biar jadi makanan kambing” (Sadhono Hadi-EP; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close