Wisata dan Kuliner

Bersepeda Di Antara Sawah Cara Lain Menikmati Eksotisme Bali

(travel.tempo.co)-JAKARTA; Ketika berlibur ke Bali, coba sesekali keluar dari tempat mainstream seperti Kuta atau Seminyak. Masuklah ke desa-desanya, maka Anda akan menemukan Bali lebih eksotis lagi.

 

Salah satu desa yang bisa dikunjungi : Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kab-Badung. Tempat ini salah satu unggulan desa wisata Kab-Badung. Berjarak 24 m dari Kota Denpasar dan 13 km dari Ubud, desa ini menawarkan wisata agro. Penduduk desa banyak yang bertani dan memelihara ternak, kebanyakan sapi dan babi, dengan cara tradisional.

 

Di desa ini Anda bisa menikmati bersepeda menelusuri pematang sawah hijau, sambil menikmati udara segar. Aroma tanaman padi yang khas akan tercium samar-samar terbawa angin.

 

Di tengah perjalanan, Anda juga berinteraksi dengan petani yang beraktivitas di sawah. Mereka ramah, dengan bahasa Indonesia tercampur logat  setempat. Sesekali Anda bisa melihat warga mandi di aliran air yang ada di tepi sawah.

 

I Wayan Suweja, salah satu koordinator BUMDes Mandala Sari mengatakan, paket wisata bersepeda ditawarkan Rp 250 ribu dengan waktu tempuh dua jam. Itu termasuk makan siang di restoran setempat. BUMDes ini salah satu pengelola wisata di Bongkasa Pertiwi.

 

Aktivitas ini bisa dilakukan tiap saat. Tapi wisatawan banyak yang menyukai setelah musim tanam ketika sawah-sawah terlihat hijau pada Februari, Juni, dan Oktober. Saat musim pengolahan sawah pada Januari, Juli, dan November, wisatawan bisa melihat petani mengolah tanah dengan sapi.

 

“Jadinya tiap musim akan punya cerita tersendiri. Musim pengolahan tanah bisa lihat petani membajak dengan sapi. Setelah musim tanam pasti kelihatan lebih hijau. Sedang di musim panen sudah pasti akan melihat ibu-ibu asli desa ini memanen padi,” kata Suweja.

 

Selain wisata sawah, Anda juga bisa melihat hewan ternak di rumah-rumah warga. Istimewanya, hewan-hewan ini bukan hanya dijadikan sumber makanan, tapi juga dimanfaatkan pengembangan energi bersih dan pupuk organik.

 

Menurut Suweja, 41 rumah di desa ini memanfaatkan biogas dari kotoran sapi dan babi untuk memasak. Instalasi biogas ini hasil kerja sama antara BUMDes Mandala Sari dengan CSR Danone – Aqua, dan Yayasan Rumah Mandiri. “Dulu kotoran ternak jadi masalah, kini jadi sumber energi dan pupuk”  katanya.

 

Pemanfaatan kotoran sapi ini membuat warga menghemat pengeluaran untuk gas Rp 120 ribu/bulan. Adapun limbahnya dijadikan pupuk organik yang dijual Rp 20 ribu per lima liter untuk pupuk cair dan Rp 400/kg untuk pupuk padat. Pupuk organik itu digunakan petani Bongkasa Pertiwi untuk menghasilkan beras yang lebih sehat yang harga jualnya lebih tinggi.

 

Selain wisata argo, desa ini menawarkan arung jeram atau rafting di Sungai Ayung, berkeliling desa naik all-terrain vehicle atau ATV, paint ball, dan Bali Swing setinggi 78 mt yang popular di medsos. Tertarik?

 

(Reporter: Tempo.co; Editor: Mila Novita; Bahan dari : https://travel.tempo.co/read/1265120/bersepeda-di-antara-sawah-cara-lain-menikmati-eksotisme-bali)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close