Aku cinta Indonesia

Bantu Tim Medis Lawan Corona Peneliti UIN Ciptakan Prototipe Ventilator

(autotekno.sindonews.com)-BANDUNG; Dibutuhkan dan mahalnya alat medis oleh tenaga ahli kesehataan guna menghadapi Virus COVID-19, membuat para ahli bekerja keras menciptakan alat-alat medis itu. Seperti dilakukan peneliti UIN Bandung dengan membuat Prototipe Ventilator Nusantara.

Ventilator berfungsi membantu pasien Covid-19 yang Pneumonia dan kesulitan bernafas. Meningkatnya pasien Covid-19 menjadikan kebutuhan alat ini naik. Padahal jumlah ventilator terbatas dan harganya mahal.

Kondisi ini mendorong tim UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung berinovasi membuat prototipe ventilator darurat. Tim ini dipimpin Mada Sanjaya W.S., Ph.D, bersama alumni pegiat Komunitas Robotika Bolabot dari Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung. Inovasinya diberi nama VeNu-1 atau Ventilator Nusantara 1.

 

“Tim peneliti berhasil membangun prototipe Low Cost Ventilator yang dapat digunakan dalam keadaan darurat,” terang Mada Sanjaya di Bandung, seperti dilansir situs resmi Kemenag (06/04/20).

Inovasi Ventilator Nusantara dirancang akhir Maret 2020. Setelah meneliti rancang bangun beberapa hari dihasilkan prototipe VeNu-1. “Prototipe Ventilator Digital ini membantu pasien menghirup oksigen, serta dapat mengeluarkan karbondioksida sebagaimana dalam pernafasan normal,” jelasnya.

Mada mengatakan, komponen utama VeNu-1 itu : Tabung pompa mekanik, motor servo sebagai penggerak, board mikrokontroler arduino, modul bluetooth, selang, serta masker ventilator. Prototipe VeNu-1 dapat dikontrol penggunaannya melalui smartphone, sehingga bersifat Non-Contact.

 

Prinsip kerja prototipe VeNu-1 ini pengontrolan melalui smartphone, operator mengirimkan perintah digital berupa pengaturan kecepatan gerak motor servo yang dikontrol chip mikrokontroler arduino.

Gerak motor servo, kata Mada, kemudian menekan pompa mekanik sehingga udara (oksigen) mengalir melalui selang menuju pasien untuk setengah periode. Setengah periode berikutnya, motor servo akan melepas tekanan pada pompa mekanik sehingga, pompa mekanik kembali pada kondisi semula serta menarik karbondioksida dari pasien.

 

“Karena prototipe Ventilator ini bekerja secara periodic dan dapat dikontrol pengiriman oksigen dan penarikan karbondioksida, maka sistem ini dapat membantu pasien untuk dapat bernafas secara normal,” tuturnya.

“Berbagai komponen dalam membangun VeNu-1 bersifat opensource serta tersedia banyak dipasaran sehingga akan mudah untuk dapat memproduksi dalam jumlah besar dalam kondisi darurat,” lanjutnya.

Untuk membangun sebuah prototipe VeNu-1, Tim UIN SGD Bandung memerlukan belanja komponen hanya sekitar dua juta rupiah, di luar biaya teknis. Sehingga, VeNu-1 termasuk alat yang low cost, dibandingkan dengan Ventilator Standard.

Ditambahkan Mada, Prototipe VeNu-1 saat ini masih berada dalam posisi pengujian kemampuan tekanan udara serta belum dapat langsung digunakan oleh pasien medis. Prototipe VeNu-1 ini masih memerlukan penyempurnaan dan pengujian klinis lebih lanjut. Dalam pengujian klinis, peneliti UIN SGD akan bekerjasama dengan salah satu RSUD di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

“Penelitian dan pengembangan prototipe VeNu-1 memberikan harapan bahwa ventilator dapat diproduksi, bahkan dapat digunakan meski hanya dalam kondisi darurat saat rumah sakit kekurangan ventilator standard,” harapnya.

Penelitian ini telah mendapat sambutan dan dukungan dari pimpinan kampus, khususnya Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Hasniah Aliah. “UIN SGD berkomitmen untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan karya inovasi ini,” tegas Hasniah.

 

(wbs; Wahyu  Budi Santoso;  Bahan dari : https://autotekno.sindonews.com/berita/1580044/124/bantu-tim-medis-lawan-corona-peneliti-uin-ciptakan-prototipe-ventilator)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close