Opini dan sukses bisnis

Jadi Pembuat Cangkul Eko Raup Rp30 Juta Per Bulan

(news.detik.com)-KLATEN; Sejak 80-an Eko Lilik Supriatin menekuni usaha pandai besi di Dukuh Karangpoh, Desa Padas, Kecamatan Karanganom, Klaten warisan orang tuanya. DIa merupakan generasi kelima yang melanjutkan usaha pandai besi dengan produk utama alat pertanian cangkul.

 

“Dulu warisan orang tua, itu sejak 80-an. Ini kan turun temurun jadi istilahnya dari nenek moyang, sudah 5 turunan sampai sekarang masih berlanjut,” ungkap Eko kepada detikcom beberapa waktu lalu.

 

Puluhan tahun menekuni usaha pandai besi, Eko omzetnya bisa Rp30 juta per bulan jika pesanan sedang ramai. Usahanya bisa terus berjalan karena ia mengutamakan kualitas produk cangkul miliknya.

 

Setiap hari, ia mampu menghasilkan 20-60 buah cangkul, tergantung pesanan atau proyek yang tengah ia kerjakan. Dari situ, ia bisa bisa mendapatkan bersih ± Rp800 ribu per hari. Ia hanya memiliki dua pegawai yang membantunya memproduksi cangkul setiap hari.

 

Semakin sedikit pegawai, kualitas cangkul lebih bisa dikontrol baik. Kualitas juga yang membuatnya memiliki pelanggan setia dari daerah seperti Tawangmangu, Karanganyar, Magetan, hingga Ponorogo.

 

” Sekarang kan banyak yang produksi, tapi kualitasnya kurang, kalau saya mending bikin yang standar aja tapi kualitasnya baik,” ucapnya.

 

Dukuh Karangpoh memang menjadi salah satu sentra industri pandai besi di Klaten. Tak heran jika memasuki pedukuhan ini, akan terdengar suara nyaring dari pukulan-pukulan besi. Meski demikian, Eko mengatakan warganya memiliki rasa tenggang rasa yang tinggi.

 

Saat ada orang meninggal, misalnya, warga Dukuh Karangpoh yang bekerja sebagai pandai besi sepakat untuk tidak bekerja.

 

“Selain hari Minggu, di sini kalau ada orang meninggal juga harus libur, jadi sudah kesepakatan satu kampung kalau ada orang meninggal harus libur untuk menghormati keluarga yang berduka. Nanti kalau jenazah sudah diangkat ke makam, baru bisa kerja lagi,” jelasnya.

 

Dari hasil kerja kerasnya selama 30an tahun ini, ia kini bisa membeli lahan dan membuat rumah untuk dirinya tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Ia berharap usahanya bisa berkembang lebih baik lagi.

 

Apalagi, saat ini Dukuh Karangpoh khususnya Koperasi Industri Pande Besi dan Las (Kopinkra 18) telah menerima bantuan corporate social responsibility (CSR) berupa 2 unit air hammer dari BANK BRI. Bantuan ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas para pandai besi di Dukuh Karangpoh.

 

“Harapannya mudah-mudahan ada proyek untuk melancarkan lebih maju kegiatan pandai besi di kampung ini, dan harapan lainnya yaitu bisa untuk menghidupi keluarga sampai sejahtera,” pungkasnya.

 

(aakn; ega; Faidah Umu Safuroh; Bahan dari : https://news.detik.com/berita/d-5035259/setia-jadi-pembuat-cangkul-eko-bisa-raup-rp30-juta-per-bulan?tag_from=wpm_nhl_4)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close