Iptek dan Lingk. Hidup

Menteri ESDM Berkomitmen Bauran 23 Persen EBT Tahun 2025

(cnnindonesia.com)- Jakarta, CNN Indonesia —

Menteri ESDM Arifin Tasrif kembali menegaskan komitmen Indonesia meningkatkan porsi energi bersih dalam bauran energi dengan mendorong investasi energi baru terbarukan (EBT).

 

Komitmen ini disampaikan saat jadi pembicara dalam pertemuan virtual International Energy Agency (IEA) Clean Energy Transitions Summit, ajang pertemuan global terbesar di bidang energi & iklim yang mengumpulkan lebih dari 40 Menteri dari negara yang mewakili 80% penggunaan dan emisi energi global.

 

“Untuk memenuhi permintaan energi, Indonesia menetapkan target 23% EBT dalam bauran energi pada tahun 2025,” tegas Arifin lewat keterangan resminya, dikutip Jumat (10/7).

 

Kebijakan ini, akan dikombinasikan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29%  tahun 2030. Kondisi itu cerminan yang jelas menuju sistem energi yang lebih bersih.

 

Untuk mencapai target dan mendorong investasi energi terbarukan, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan Peraturan Presiden tentang feed in tariff.

 

Di saat bersamaan, Indonesia juga menggunakan potensi energi terbarukan untuk menyediakan pasokan energi bagi masyarakat di daerah terpencil dan terluar. Pemerintah, menargetkan mengganti semua pembangkit listrik tenaga diesel dalam tiga tahun ke depan.

 

Karena itu, langkah terobosan mengurangi emisi dari pembangkit listrik tenaga batubara tengah dirancang. Salah satunya mekanisme co-firing biomassa pada pembangkit listrik batubara untuk mengurangi emisi dan meningkatkan peran energi terbarukan.

 

“Kami juga berencana menghentikan pembangkit listrik tenaga batubara tua dan menerapkan teknologi energi batubara ramah lingkungan,” ungkapnya. Biomassa penting dalam proses transisi energi bersih Indonesia, mengingat biomassa adalah sumber energi terbarukan, dapat diolah dalam bentuk limbah dan sekaligus mengurangi emisi.

 

Saat ini, Indonesia mempersiapkan fasilitas pemanfaatan limbah ke energi di 14 kota, mengintegrasikan pengelolaan limbah dan pembangkit listrik. Indonesia juga meningkatkan pemanfaatan biomassa sebagai alternatif bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan industri.

 

“Dalam transportasi, dikembangkan biofuel bertahap mengurangi bahan bakar fosil dengan memperkenalkan biodiesel dan membangun kilang hijau (green refinery) untuk memaksimalkan potensi minyak sawit (Fatty Acid Methyl Ester/FAME),” jelasnya. Selain pemanfaatan biomassa, pemerintah juga menetapkan target besar mengurangi emisi gas rumah kaca, dari sektor hutan dan penggunaan lahan.

 

“Kami bekerja sama dengan mitra kami dalam pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) untuk mencapai target ini, salah satunya melalui kemitraan dengan Kerajaan Norwegia dalam model kinerja harga karbon terverifikasi, yang terbukti mengurangi setara 11,2 Juta ton CO2,” pungkas Arifin.

 

(hrf; sfr; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200710102807-85-523147/menteri-esdm-tegaskan-komitmen-bauran-23-persen-ebt-pada-2025)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close