Memaafkan Tak Mudah Tapi Dianjurkan
(republika.co.id)-Memaafkan itu bagian dari akhlak mulia yang diajarkan Rosul SAW. Abdullah al-Jadali berkata, ”Aku bertanya ke Aisyah RA tentang akhlak Rasul SAW. Dia jawab, ‘Beliau bukan orang keji (perkataan dan perbuatan), suka : kekejian, berteriak di pasar atau membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi suka memaafkan.” (HR Tirmidzi).
Umat Islam diperintahkan memaafkan kesalahan orang lain padanya. Rasul SAW bersabda: ”Orang hebat bukan yang menang pergulatan. Orang hebat itu yang (mampu) mengendalikan nafsunya ketika marah. Memaafkan dan mengampuni juga perbuatan yang diperintahkan Sang Khalik ke umatnya. Dalam surat al-A’raaf ayat 199,
Allah SWT berfirman: ”Jadilah kau pemaaf dan suruh orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”
Pada surat al-Hijr ayat 85, Allah SWT berfirman: ”Maafkan (mereka) dengan cara yang baik.” Allah SWT memerintahkan Rasul SAW memaafkan orang musyrik atas tindakannya menyakiti dan mendustakan beliau. Sebab, Allah SWT menyukai hamba-Nya yang berbuat kebajikan dan memaafkan. ”Orang yang bersabar dan memaafkan (perbuatan) itu termasuk yang diutamakan.” (QS: asy-Syuura; 43).
Menurut Syekh Mahmud al-Mishri di kitab Mausu’ah min Akhlaqir-Rasul, memaafkan itu pintu terbesar menuju terciptanya rasa saling mencintai di antara manusia. ”Jika orang lain mencerca kita, sebaiknya kita balas dengan memaafkan dan perkataan yang baik,” ungkap Syekh al-Mishri.
Ketika seorang berbuat jahat ke kita, seharusnya kita balas dengan berbuat baik padanya. Allah SWT selalu menolong kita selama memiliki sifat memaafkan dan kebaikan. Memaafkan itu orang baik. Allah SWT berfirman di surat asy-Syuraa ayat 40: ”Balasan kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi yang memaafkan dan berbuat baik (pada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah…”
(Red: Nashih Nashrullah; Bahan dari : Harian Republika dan https://republika.co.id/berita/qg3a36320/memaafkan-tak-mudah-tapi-mengapa-sangat-dianjurkan)-FatchurR *