(cnnindonesia.com)- Jakarta, Insinyur Arab Saudi yang memugar sumur Zamzam, Yahya Hamza Koshak, meninggal dunia pada Rabu (3/3) di usia (80). Yahya terkenal berkat jasanya memugar sumur zamzam sehingga dijuluki sebagai bapak insinyur Saudi.
Yahya bergelar insinyur dari pendidikan teknik di Universitas Ain Shams di Kairo, dan merampungkan studinya di Riyadh. Dia bergelar Ph.D di bidang teknik setelah melanjutkan studi ke AS. Keponakan Yahya, Nabeel Koshak, mengenang sosok mantan dirjen Perusahaan Air Nasional Arab Saudi sebagai sosok yang disayangi dan dekat dengan orang.
“Dia (Yahya) sosial, dekat orang, baik dan tak suka menyakiti siapa pun. Dia periang-ini adalah karakteristik yang membedakan kepribadiannya. Yahya seperti ayah bagi saya dan keluarganya tetap bangga dia dapat kepercayaan dari Kerajaan,” kata Nabeel mengenang sosok mendiang. Sebagai pemugar sumur zamzam, Yahya menerima kedatangan Raja Salman tiap tahun pada 10 hari terakhir di bulan suci Ramadan.
Selama hidupnya, dia pegang sejumlah posisi penting di pemerintahan, termasuk Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum Makkah. Yahya bertanggung jawab memimpin tim membersihkan sumur zamzam 4 dekade lalu. Dia menulis pengalamannya ‘menjaga’ sumur air suci umat Islam dituangkan di buku berjudul “Zamzam: Air Suci”.
“Membersihkan sumur zamzam ini, proyek terpentingnya, tugas besar di bawah arahan mendiang Raja Khalid,” kata keponakannya. Mengutip Arab News, di bukunya, Yahya menjelaskan sejarah sumur dan sumber air, serta mendokumentasikan benda bersejarah selama proyek pembersihan dan pemugaran.
“Dengan pengamatan, terlihat jelas ada dua sumber utama air, satu menuju Kakbah dan lainnya menuju Ajyad. Sumber ketiga, yang menurut cerita sejarah berada di sisi Jabal Abu Qubays dan Al Safa, saya justru menemukan 12 lubang kecil di antara bebatuan bangunan,” tulis Yahya dalam bukunya.
(evn/evn; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210303115658-120-613116/insinyur-saudi-yang-pugar-sumur-zamzam-meninggal)-FatchurR *
