Kesehatan

Optimis Jadi Lansia Pemenang Menghadapi Covid-19

(geriatri.id)- Bersikap optimis dan ambil inspirasi dari cerita positif yang terkait orang, khususnya lansia yang mampu sembuh dan bertahan dari pandemi Covid-19, jadi kunci bagi lansia untuk menjadi lansia bermental pemenang.

“Misalnya, di berita ternyata ada lansia berusia 102 tahun yang berhasil sembuh dari virus Corona,” kata Psikolog yang juga mantan perwira tinggi TNI Brigjen TNI (Purn.) Irwan Amrun, M.Psi, kepada geriatri.id.

Secara medis, lansia imunitasnya berkurang. Yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitasnya fisik dengan membangun mental pemenang, yaitu ambil cerita positif sehingga menjadi optimis menghadapi  pandemi Covid-19. “Secara fisik karena mental pemenang itu juga keseimbangan, ketika mental sehat akan mempengaruhi kesehatan fisik,” jelasnya.

Irwan mengatakan, konsep ini dia pelajari selama sebagai perwira militer. Ada anggota militer yang secara psikologi bagus, tapi tetap desersi. Setelah dipelajari, dia secara fisik tidak kuat. Tapi ada juga fisik kuat namun tak diimbangi sikap positif dan mental optimis, lama-lama kekuatan fisiknya terpengaruh juga.

“Harus senantiasa menjaga keseimbangan. Cerita positif dimasukkan, yang penting dan genting dalam kondisi seperti ini yang bagaimana? Apa sih? Berita baik, optimis yang memotivasi, penemuan penyembuhan yang baik bukan hoax,” jelas penulis buku “Milikilah Mental Pemenang” itu.

Dia punya cerita positif yang memotivasi diri dan lingkungannya. Ceritanya ada kawan di Yogyakarta yang berbisnis batik online, namun dalam siaga pandemi Covid-19, bisnisnya ikut terpukul, karena transportasi terbatas padahal banyak pelanggan dari luar kota seperti Kalimantan dan NTB. Namun dia tidak putus asa.

“Dia banting setir bikin masker dari batik, terus dimainkan di lingkungan dia, dan itu jadi magnet orang untuk beli, bukan tak mungkin suatu saat pemerintah pesan masker batiknya, kalau menarik mengapa tidak,” kisah Irwan.

Pada masa harus diam di rumah, melakukan filtering atas informasi yang memotivasi itu hal wajib bagi lansia. Meski harus menjaga jarak fisik dan sosial dari anak dan cucu, sejatinya, lansia tetap bisa berhubungan dengan mereka.

“Selama masih bisa mengenali anak-cucu, artinya asimh dapat support, intinya significant person harus mensupport sehingga ketahanannya dibangkitkan,” jelas Irwan.

“Perbanyaklah kalimat yang memotivasi. Yang umum kembali ke keunikan yang bersangkutan, yang sama biasanya ingin diperhatikan ingin didengar, kita harus support si ‘environment’-nya,” pungkas Irwan.

(mag; Bahan dari  : https://www.geriatri.id/artikel/449/positif-dan-optimis-jadi-lansia-pemenang-hadapi-pandemi-covid-19)-FatchurR

foto: ilustrasi mental pemenang (pixabay)

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close