(indotelko.com)-SUMEDANG; Telkomsel melalui program Baktiku Negeriku hadir di desa Bojong Loa, Sumedang untuk mengedukasi kewirausahaan, literasi keuangan dan pemasaran digital, melalui pemanfaatan platform aplikasi digital Baktiku Negeriku.
Tak hanya itu, masyarakat didukung dengan pembangunan fasilitas digital center yang berisi perangkat komputer dan akses internetnya.
Baktiku Negeriku itu bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkomitmen mendampingi wilayah pedesaan Indonesia melalui penyediaan akses informasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis digital.
Program ini bertujuan pengembangan 4 aspek utama, yaitu stakeholder relationship, community development, employee involvement serta industrial relationship dengan mengkolaborasikan Corporate Management melalui keterlibatan Serikat Pekerja Telkomsel (SEPAKAT).
“Program Baktiku Negeriku ini dalam rangka membangun sinergi yang kuat antara masyarakat dan perangkat desa, untuk bersama mengangkat potensi desa melalui pemanfaatan ekosistem digita”.
“Telkomsel ingin mendukung masyarakat di pedesaan bisa ikut memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk hal positif dan mengangkat kemajuan ekonomi desa,” kata VP Cunsomer Sales Jabotabek Jabar Telkomsel Tuty Rahma Afriza dalam keterangan kemarin.
Kini, program CSR, “Baktiku Negeriku” kembali melanjutkan perjalanan fase ke-3 dalam mendampingi wilayah pedesaan melalui penyediaan akses informasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis digital.
Perjalanan Baktiku Negeriku kali ini diawali di Desa Bojong Loa, Sumedang, Jabar dan akan diteruskan di 5 titik lainnya dari Sumatera hingga ke Papua. Sejak fase pertama dan kedua mulai tahun 2017, Program Baktiku Negeriku sudah dilaksanakan total di 16 desa se-Indonesia.
Desa Bojong Loa dipilih untuk pelaksanaan program Baktiku Negeriku karena berpotensi bagus bidang pertanian. Selain padi penyumbang terbesar pertanian, ada jagung, ubi, alpukat, mangga, pisang dan petai. Melalui program Baktiku Negeriku diharapkan masyarakat memanfaatkan platform digital sebagai wahana promosi/komersialisasi produk di desa ini (hasil pertanian, buah, atau makanan olahan).
Untuk mendukung kelancaran layanan komunikasi dan akses broadband, Telkomsel menggelar lebih dari 820 BTS termasuk 324 BTS 4G di wilayah Sumedang. Termasuk di desa Bojong Loa yang sudah ter-cover sinyal 4G Telkomsel.
Terkait pembangunan infrastruktur telekomunikasi BTS di Sumedang juga meningkat 12,5% disbanding 2019. Pemanfaatan layanan broadband meningkat 55% dibanding 2018. Hal ini menunjukan keseriusan Telkomsel melayani dan mengembangkan ekosistem digital masyarakat di Sumedang.
Inisiasi Telkomsel melalui program Baktiku Negeriku ini berhasil mengharumkan Indonesia di ajang bertaraf internasional yang diseleksi ketat oleh International Telecommunication Union (ITU).
Baktiku Negeriku meraih 2x gelar CHAMPION (juara) di kompetisi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) The World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes yang diselenggarakan PBB, di Jenewa, 2 tahun berturut-turut pada Maret 2018 dan April 2019.
“Sebagai operator telekomunikasi digital yang berkomitmen membangun Indonesia melalui teknologi, penghargaan ini bukti nyata yang kami lakukan telah sejalan dengan perkembangan dan fokus komunitas Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) dunia”.
“Penghargaan ini diberikan kepada karya-karya berbasis TIK yang dinilai mampu memberi dampak besar terhadap masyarakat serta lingkungan melalui kegiatan yang dilakukannya. Pengakuan ini juga sekaligus memotivasi kami bekerja lebih baik dan lebih banyak untuk mengakselerasi negeri dan menghadirkan berbagai manfaat teknologi bagi masyarakat luas,” pungkasnya.
(ad; Bahan dari : https://www.indotelko.com/read/1572134721/telkomsel-digitalkan-desa)-FatchurR *
