Islam

Malas berbuat bijak

Seorang jemaah pengajian bertanya “Kenapa kita sering malas berbuat kebaikan. Kalau dilakukanpun bisa setengah hati, termasuk ikut pengajian, dan bagaimana cara menanggulanginya ?’ Pembimbing pengajian diam sejenak, namun kemudian menyampaikan jawabannya, yg kurang lebih sebagaimana diuraikan berikut dibawah ini.

Malas berbuat kebaikan boleh jadi karena tidak/belum tahu perbuatan baik akan membuahkan kebaikan, dan perbuatan baik itu hasilnya untuk diri sendiri bukan untuk siapapun sbgmn Firman Alloh dlm QS Al Isroo ayat 7 :

 

“Jika kamu berbuat baik (berarti kebaikan) itu untuk dirimu sendiri”. Jika itu difahami maka bisa mengurangi atau menghapus rasa malas itu, sehingga selalu ingin terus dan terus berbuat kebaikan. Berbuat kebaikan yg akan dibahas adalah dalam konteks yg dianjurkan (sunnah), karena kalau yg bersifat wajib itu tidak bisa ditawar.

 

Jika tdk dilaksanakan maka ybs berbuat dzolim dan pasti ada perhitungan dosa atasnya. Amalan sunnah sangat disukai Alloh Swt, dan itu bisa menjadi media untuk medapatkan keridhoan-Nya, sehingga bisa dapat pengampunan dan rakhmat-Nya. Mari kita bahas lebih lanjut.

1. Sholat sunnah dapat menjadi pelengkap kekurangan sholat wajib, dlm berbagai riwayat disampaikan kelak yg pertama dihisab adalah sholat, jika sholat wajibnya tdk/kurang sempurna maka dilihat sholat sunnahnya.

 

Kita tdk akan tahu apakah sholat wajib tlh dilaksanakan dg sempurna, dan tdk ada yg menjamin bahwa sholat wajib diterima sbg suatu kebaikan, maka ada media untuk melengkapinya yitu sholat sunnah.

2. Begitu pula dengan shaum wajib, infak wajib (zakat) sama disediakan media untuk melengkapi kekurangannya yaitu shaum sunnah dan infak sunnah.

3. Khusus untuk infak, disamping dijanjikan mendapat pahala berlipat, juga berdampak sosial terhadap kaum dhuafa dan juga bisa meninggikan syi’ar Islam, banyak yg bisa didanai dg infak sunnah ini dalam bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan umat dan penyediaan sarana umum termasuk penyediaan tanah pemakaman.

4. Berkaitan dg kemalasan menghadiri pengajian, jangankan jemaah, pembimbingnyapun kalau menuruti nafsu pasti malas, karena hrs menyiapkan materi, banyak membaca, berdiskusi, hrs siap menjawab pertanyaan dsb, tapi karena diberikan kesempatan memiliki ilmu maka sdh menjadi kewajiban utk mengajarkannya.

 

Mencari ilmu banyak caranya, apalagi kini sumber informasi/ilmu bisa diperoleh dg mudah dan cepat, namun jika menghadiri Majelis Ta’lim/Ilmu ada nilai plusnya yaitu bisa meningkatkan silaturakhim antar jemaah, dan selama dlm majelis dido’akan oleh para malaikat sebagaimana diriwayatakan dalam banyak hadits.

5. Cara menanggulangi kemalasan, secara teori sangat mudah, tinggal bertanya pada diri sendiri misal malas sholat sunnah pertanyaannya memangnya sholat wajib yg telah dilakukan telah sempurna dan dijamin diterima Alloh Swt ?. Untuk shaum dan infak wajib sama pertanyaanya.

 

Khusus untuk malas mencari ilmu pertanyaanya adalah memang seberapa banyak ilmu yg dimiliki terutama ilmu yg berkaitan dg agama, berapa ayat Al Qur’an yg telah dibaca dengan baik dan benar, dan dalam upaya melaksanakan sunnah Rasul berapa banyak hadits yg diketahui sebagai dasar ibadah dan pertanyaan lainnya yug bisa dikembangkan sendiri, bandingkan dg waktu yg dipakai utk mencari ilmu yang dipakai untuk mencari kenikmatan dunia. Tidak tergiurkah untuk juga dido’akan malaikat ketika menghadiri Majelis Ta’lim/Ilmu.

Perintah Alloh dan telah dicontohkan oleh Rasul-Nya untuk berbuat baik, semata-mata adalah untuk kebaikan yg melaksanakannya, tidak ada sedikitpun pengaruhnya terhadap Pemberi Perintah, jikapun seluruh umat manusia tidak melaksanakan perbuatan baik, tidak akan mengurangi Ke-Maha Mulia-an Alloh Swt. Wallohu ‘alam. (Nanang Hidajat)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close