Iptek dan Lingk. Hidup

Kecoak Makin Kebal Pestisida

(sains.kompas.com)-Kemajuan populasi manusia jadi salah satu pendorong kepunahan spesies hewan lain. Sebut saja gajah, badak, harimau, yang makin tersingkir. Tetapi hal itu tak berlaku pada kecoak.

 

Studi yang mempelajari populasi kecoak Jerman (Blattella germanica) menunjukkan, spesies ini mampu bertahan hidup setelah diberi ber-jenis jenis obat pembunuh serangga. Temuan itu mengungkap kecoak dapat mengembangkan resistensi terhadap pestisida yang belum pernah mereka temui.

 

Selama ini kecoak dianggap serangga pengganggu yang menyebarkan bakteri. Bagian tubuh mereka juga membawa alergen yang dapat memicu asma. Tak sedikit juga yang sangat histeris ketika melihat kecoak.

 

Pembasmian serangga biasanya mengandalkan berbagai kelas bahan kimia beracun. Jika kebal pada satu kelas, biasanya akan menyerah dengan yang lain. Namun, kecoak Jerman mengembangkan resistensi silang. Artinya keturuan kecoak yang lahir, akan kebal terhadap racun yang belum pernah ditemui secara langsung.

 

“Kami belum memahami mengapa proses itu dapat terjadi secepat ini. Resistensi ini akan membuat kecoak makin sulit dikendalikan hanya dengan bahan kimia saja,” kata Michael Scharf, Peneliti dari Purdue University.

 

Peneliti mencoba mengevaluasi bagaimana kecoak mengembangkan resistensi pada pestisida selama beberapa generasi. Dengan harapan, peneliti menemukan metode pemberantasan yang optimal. Mereka lantas mengumpulkan sampel kecoak dari apartemen di beberapa tempat di Danville, Illinois, dan Indianapolis.

 

Kecoak yang ditangkap disimpan di laboratorium dalam populasi terpisah untuk mempelajari resistensi. Populasi pertama mendapatkan satu jenis pestisida. Sedangkan kelompok lain diberikan dua pestisida berbeda. Kelompok terakhir mendapatkan tiga jenis pestisida yang diberikan secara bergiliran.

Hasil dari studi menunjukkan, kalau kecoak yang diberikan beberapa jenis pestisida justru lebih kebal dibandingkan dengan kecoak yang hanya diberi satu jenis pestisida. Masalah ini diduga muncul karena resistensi silang. Artinya kecoak tidak hanya kebal terhadap pestisida yang ditemui pada saat itu, melainkan secara tak terduga menunjukkan tanda-tanda resistensi terhadap kelas pestisida lainnya.

 

Scharf menambahkan, membersihkan rumah dari kecoak akan membutuhkan strategi yang lebih kompleks daripada menggunakan pestisida saja. Kombinasi itu misalnya lebih memperhatikan sanitasi, dan perangkap dapat lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan pestisida saja. Penelitian ini dipublikasikan dalam Scientific Reports.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Studi Baru: Peneliti Temukan, Kecoak Makin Kebal Pestisida “, Penulis : Kontributor Sains, Monika Novena; Editor : Gloria Setyvani Putri;  https://sains.kompas.com/read/2019/06/30/133101123/studi-baru-peneliti-temukan-kecoak-makin-kebal-pestisida)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close