(travel.okezone.com)-Objek Wisata Religi di Jakarta yang paling fenomenal ialah Masjid Jami Keramat Luar Batang di Jalan Luar Batang, Gang V Nomor 1, Penjaringan, Jakut. Masjid yang populer disebut Masjid Luar Batang itu bukan masjid biasa, namun sarat nilai sejarah.
Di area masjid ini ada makam ulama penyebar Islam yang juga wali kekasih Allah, yaitu Habib Husein bin Abubakar Alaydrus (dikenal Habib Husein). Beliau Arab Hadramaut, Yaman yang hijrah ke Jawa melalui Pelabuhan Sunda Kelapa (1736). Silsilah/nasabnya tersambung ke Rasul SAW dari garis Sayyidina Husein.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini ada beragam pesona yang cocok dijadikan destinasi wisata religi. Berikut sederet fakta dari Masjid Jami Keramat Luar Batang yang dihimpun Okezone dari berbagai sumber.
1-Berusia ratusan tahun
Dikutip dari laman Tourism Jakarta, masjid ini sejarahnya panjang. Dibangun (1756), awalnya hanya masjid kecil. Arsitekturnya dipengaruhi budaya China, India, dan Arab. Ini tak lepas dari Jakarta Utara kota pelabuhan dan surga bagi berbagai latar belakang suku dan negara. Masjid ini dibangun gotong royong sepeninggal Habib Husein dan secara turun temurun dirawat hingga sekarang.
Bangunannya jadi cagar budaya Pemprov DKI ini menghadap Pelabuhan Sunda Kelapa. Masjid ini ada dua aula besar, aula dalam dan aula luar. Masing-masing balai memiliki 12 tiang pancang yang jika dijumlahkan 24 buah. Ini menunjukkan jumlah jam dalam sehari, 12 jam pada siang hari dan 12 jam pada malam hari. Selain balai luar ada ruangan yang jadi lokasi makam Habib Husein dan murid setianya, Haji Abdul Kadir.
2-Pusat Dakwah Islam
Sejarah kompleks itu dari kedatangan pemuda tampan dari Hadramaut, Yaman Selatan ke Batavia (1736) atau awal abad ke-18. Pemuda yang lahir yatim piatu itu ke Batavia via Pelabuhan ini yang termasuk Bandar paling ramai di pulau Jawa. Di kawasan berawa dan banyak pohon bakau, di bagian barat yang berbentuk teluk itulah dibangun surau (musala) oleh Habib Husein sebagai tempat beribadah.
Habib menyiarkan Islam dan banyak penduduk datang minta doa. Suatu malam Habib dikejutkan pendatang, yang basah kuyup. Ia minta tolong Habib untuk lari dari kejaran tentara VOC. Dia tawanan dari kapal dagang Tionghoa yang akan dijatuhi hukuman mati.
Saat pasukan berkuda VOC datang pada tengah hari, berusaha mengejar dan merampas tawanan itu, dengan tegar Habib melindunginya dari kejaran VOC. Akhirnya warga Tionghoa itu bebas dan memeluk Islam. Dan jadi salah satu murid Habib Husein.
3-Asal nama Luar Batang
Dalam berbagai literatur disebutkan Habib wafat (27 Ramadhan 1169H) bertepatan tanggal 24/6/1756. Jenazahnya dimakamkan di masjid ini. Nama masjid ini sesuai panggilan Habib, yaitu Habib Luar Batang. Karena Habib wafat dan akan dimakamkan di Tanah Abang, jenazahnya selalu kembali ke tempat semula.
Peristiwa itu sampai 3x, dan para jamaah dibuat bingung dengan fenomena lantaran jenazah Habib selalu hilang dari kurung batang ketika sampai di Tanah Abang. Setelah dicek, jenazah Habib ada di rumahnya.
Akhirnya, pengusung keranda menguburkan Habib di tempat tinggalnya yang jadi ciri khusus ‘Kampung Baru Luar Batang’ atau dikenal dengan Kampung Luar Batang. Pada makam ada prasasti tertulis Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus dan waktu wafatnya. Menurut penulis dari Belanda WV.Vaan Berg dibuat tahun 1919.
4-Ramai diziarahi pengujung
Masjid Luar Batang, tempat yang sering dikunjungi sebagai wisata religi bagi warga Jakarta luar DKI. Masjid ini terbuka untuk umum dan bisa dikunjungi kapan saja. Tak kurang dari 500 orang tiap harinya ke Masjid Keramat Luar Batang sekaligus berziarah ke makam Habib Husein bin Abu Bakar Alaydrus.
(put; Violleta Azalea Rayputri; Bahan dari : https://travel.okezone.com/read/2021/02/16/408/2363024/fakta-menarik-masjid-keramat-luar-batang-wisata-religi-di-pesisir-jakarta )-FatchurR *
