Wisata dan Kuliner

Menikmati Kopi Parijoto Di Pegunungan Muria

(news.detik.com)-KUDUS; Petani kopi di pegunungan Muria di Ternadi, Dawe, Kudus, menuai panen.  Pada bulan Juli. Biasanya, masa panennya berlagsung hingga September. Bulan bulan itu merupakan masa panen setiap tahunnya. Masing-masing lahan tidak dipanen serentak.

Mereka mengelola kebun kopi milik Perhutani. Luasan total puluhan ha di kawasan Ternadi. Diantaranya  di area gardu pandang di desa itu. Petani kopi (Jumain), menuturkan jika petani memasuki masa panen. Ditandai memerahnya biji kopi di dahan. “Panen umumnya lumayan kalau cuaca baik,” kata Jumain.

Dengan lahan 1,5 ha, dia bisa menghasilkan tanaman kopi hingga 5 ton. Jenis kopinya robusta yang berbuah besar khas pengunungan Muria. Harga kopi usai dipanen, umumnya yang basah Rp 5.700 per kg dan yang kering 23 ribu. “Saya jual hasil panen ke tengkulak,” ujar pria yang jadi petani kopi 8 tahun.

Rumain (50) petani kopi dari Dukuh Surowono RT 4 RW 4, Desa Ternadi, mengatakan, “Masa panen mulai awal Juli sampa September-Oktober,” kata Rumain di rumahnya. Kualitas biji kopi Muria tidak kalah dengan produk biji kopi lain. Bahkan, kopi Muria dikirim ke kota lain seperti Temanggung. Mutu kopi Muria di kalangan pecinta kopi khususnya, tak bisa dipandang sebelah mata

Pelaksana Harian Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Muria Patiayam KPH Pati, Nur Hamid, menjelaskan lahannya dimanfaatkan warga menanam kopi. Warga itu tergabung di Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tani Makmur Ternadi.

LMDH ini mengelola lahan Perum Perhutani. Luas untuk lahan kopi 43 Ha dari total 126 Ha. Lahan 43 Ha itu lahan produktif kopi. “Perhutani dapat sharing / bagi hasil 30%. Yang 70% diterima desa diwadahi LMDH Tani Makmur. Karena desa melakukan pemupukan, petik, panen, antar ojek, dll” terang Hamid di Ternadi.

Sejauh ini, produksi biji kopi di Ternadi meningkat. Sejak 2017 peningkatan produksi kopi terus terjadi. Sebelumnya, pihaknya dengan desa melakukan kerja sama dalam bentuk ubinan atau taksasi kopi. “Jadi perencanaan produksi buah kopi. Tim dibentuk bersama,” terangnya.

(mbr/mbr; Akrom Hazami; Bahan dari : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4138484/asyiknya-menikmati-panen-kopi-di-lereng-gunung-muria-kudus)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close